Rabu, 22 Februari 2012

Melirik Nagari Padang magek



Secara geografis Nagari Padangmagek terletak 10 km dari kota Batusangkar. Letaknya strategis karena berada di jalur utama Ombilin Menuju Batusangkar dan menghubungkan empat nagari. Campur tangan perantau dibutuhkan untuk menggerakkan ekonomi warga.

Kondisi daerah pada umumnya datar dan berbukit. Kehidupan masyarakatnya sebahagian besar hidup bertani. Nagari ini juga terkenal dengan bidang pendidikan dan budaya. Program ini menjadi garda terdepan.

Kondisi itu terlihat dari kehidupan warga di sana. Masyarakat masih tetap menumbuhkan nilai-nilai agama dan adapt. Ini terbukti dengan dukungan sarana dan prasarana seperti lembaga didikan subuh, majelis taklim dan wirid Yasinan. Padangmagek memiliki dua pesantren, lima masjid, tujuh mushala dan tujuh surau yang tersebar di masing-masing jorong.

Padangmagek berhasil sebagai juara II tingkat Sumbar. Selain itu masuk nominasi 10 besar nagari terbaik tingkat nasional dan wakil Sumatera Barat ke tingkat nasional. Selain itu juara I kompetensi wali nagari bidang ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Demikian pula di bidang budaya, nagari ini pernah keluar sebagai juara Sumbar melalui randai Intan Korong. Di bidang ekonomi, berbagai upaya juga terus dilakukan melalui penguatan kelompok baik melalui bantuan modal, pertanian padi, peternakan maupun tanaman coklat.

Ada kelompok taninya yang sudah memiliki modal di atas Rp 125 juta. Dari gebrakan yang dilakukan itu juga ikut menurunkan angka kemiskinan di Padangmagek. Jika tahun sebelumnya sebanyak 336 KK miskin, sekarang tinggal 249 KK.

Angka kemiskinan itu akan bisa diturunkan melalui lembaga ekonomi masyarakat. Baik melalui koperasi, kredit mikro maupun melalui bantuan kepada LKMA Gapoktan. Termasuk bantuan lainnya dari perantau yang terus mendorong percepatan pembangunan di nagarinya.

Perantau sudah membangin sarana pendidikan, ibadah, maupun sarana kepentingan umum lainnya. Mereka tergabung dalam wadah ikatan Keluarga Padangmagek di Jakarta dengan pembangunan Sosial Kemasyarakatan sebesar Rp 450 juta. Terakhir, perantau menyerahkan ambulance.

Potensi yang dimiliki didukung semangat membangun yang dimiliki warga bersama perantaunya. Tak heran, berbagai prestasi selalu diperoleh seperti lomba nagari berprestasi tingkat nasional dan lomba kompetisi wali nagari.

Keberhasilan dan kekompakan itu diaspresiasi Gubernur Sumbar Prof Dr Irwan Prayitno dengan memberikan penghargaan kepada kepada perantau dari Ikatan Keluarga Padang Magek. Ikatan perantau dianggap peduli untuk mempercepat pembangunan kampung halamannya selama ini. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar