Senin, 24 September 2012

193 ORANG JEMAAH CALON HAJI TANAH DATAR DIBERANGKATKAN KETANAH SUCI

Batusangkar Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Tanah Datar, Muzwar. M dengan didampingi oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Tanah Datar dan Muspida Kabupaten Tanah Datar melepas keberangkatan 193 orang jemaah Calon Haji Kabupaten Tanah Datar, minggu (23/9) di halaman depan Gedung Indo Jolito Batusangkar. Kepala Kantor Kementrian Agama Tanah Datar, Malikia.MA saat menyampaikan laporannya mengatakan bahwa jamaah haji dari Kab. Tanah Datar yang berjumlah 193 orang ini terdiri dari 74 orang laki – laki dan 119 orang jemaah perempuan dengan rincian dari Kec. Lima Kaum 53 orang, Kec. Rambatan 27 or orang, Kec. Salimpaung 18 orang, Kec. Sungayang 18 orang, Kec. Lintau Buo 5 orang, Kec. Sungai Tarab 13 orang, Kec. Pariangan 25 orang, Kec. Tanjung Emas 21 orang, Kec. Padang Ganting 1 orang, Kec. Lintau Buo Utara 3 orang dan dari Kec, Tanjung Baru sebanyak 9 orang. Nantinya 193 orang jemaah calon haji Kab. Tanah Datar berada pada kloter 4 bersama 144 jemaah dari Kab. Solok dan 32 orang jemaah dari Kab. Solok Selatan. Ditambahkannya bahwa dari 193 orang jemaah calon haji Kab. Tanah Datar tercatat satu orang jemaah termuda Sri Wahdini binti Nasir berusia 19 tahun dari Kec. Lima Kaum dan jemaah tertua Ninang Binti Sabtu berusia 83 tahun dari Kec. Sungayang. Sementara dalam sambutannya Sekda Muzwar.M pada kesempatan itu mengucapkan selamat jalan kepada seluruh jemaah calon haji yang akan berangkat menuju tanah suci dan mendo’akan semoga semua berada dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu berada dibawah lindungan Allah SWT, untuk itu kepada semua yang hadir diminta untuk memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT agar seluruh jemaah mendapatkan keselamatan dan kemudahan saat perjalanan menuju tanah suci, saat dalam rangkaian pelaksanaan ibadah maupun nanti sampai kembali ke tanah air untuk berkumpul kembali barsama keluarga. Dia juga berpesan kepada para jemaah agar selalu menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah, mengingat cuaca dan iklim disana sangat jauh berbeda dengan daerah kita, dan apabila dirasakan kondisi fisik kurang sehat segeralah melaporkannya kepada petugas kesehatan agar segera mendapatkan pertolongan secara cepat. Tingkatkanlah kekompakan dan hubungan silaturahmi antar sesama jemaah dan jaga nama baik daerah kita, jangan sampai melakukan sesuatu kegiatan yang nantinya akan merusak nama baik bangsa dan daerah kita dimata para jemaah dari daerah bahkan negara lain, untuk itu selalu ikuti petunjuk dan arahan dari ketua kloter dan pembimbing ibadah, tambahnya. Terakhir disampaikannya kepada seluruh hadirin yang ikut mengantarkan jemaah agar selalu mendo’akan kesehatan dan keselamatan keluarga kita yang sedang ketanah suci untuk menunaikan ibadah, semoga selalu dibawah lindungan Allah SWT dan selamat kembali pulang ketanah air dan berkumpul kembali bersama keluarga, amin. Tampak hadir mengantarkan jemaah, Kepala SKPD dilingkungan Pemda Tanah Datar, Ketua MUI Tanah Datar, Ketua IPHI Tanah Datar, Ketua BKMT Tanah Datar, dan Ketua TP PKK Darma Wanita Kab. Tanah Datar.(Humas)

Baca Selengkapnya..

Tanah Datar Miliki Saham Rp55 Miliar di Bank Nagari

BATUSANGKAR, HALUAN — Bupati Tanah Datar menyam¬paikan penjelasan umum tentang penam¬bahan penyertaan modal pemerintah Kabupaten Tanah Datar pada PT Bank Pemba¬ngunan Daerah Suma¬tera Barat (Bank Naga¬ri), di ruang sidang DPRD Kabupaten Ta¬nah Datar, Senin (17/9). Hal itu bertujuan untuk memenuhi amanat ketentuan pasal 41 ayat (5) undang – undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, pasal 75 peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dan pasal 71 peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelo¬laan keuangan daerah, sebagai¬mana telah diubah untuk kedua kalinya. Terakhir dengan peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011, yang menegaskan bahwa untuk investasi jangka panjang pemerintah daerah, dapat dianggarkan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenan telah ditetapkan dalam peratu¬ran daerah, tentang penyertaan modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. “Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan kese¬jah¬teraan masyarakat, peme¬rintah Kabupaten Tanah Datar telah melakukan inovasi dengan menggali potensi peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari pen¬dapatan asli daerah, APBD provinsi, APBN dan sumber-sumber pendapatan daerah lainnya. Salah satu sumber pendapatan daerah adalah pen¬da-patan asli daerah. Pendapatan asli daerah ini harus diinten¬sifkan penggalian sebagai kom¬ponen pembangunan daerah. Berdasarkan pasal 22 peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, komponen-komponen pendapatan asli daerah yakni pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,” kata Bupati. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar pada saat ini merupakan pemegang saham pada PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat terbesar kedua setelah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah saham sebanyak 55.037 lembar atau setara dengan 11,17 % dari keseluruhan saham PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan jumlah penyertaan modal sebesar Rp55. 037.000.¬000,-. Penambahan penyertaan modal pemerintah kabupaten tanah datar pada PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat bertujuan untuk mening¬katkan pendapatan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan, memacu pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjamin kepastian hukum dan menciptakan kondisi yang kondusif dalam upaya peningkatan penyertaan modal serta meningkatkan daya saing daerah dalam mendorong penana¬man modal serta perkembangan ekonomi secara nasional dan global. (h/ydv)

Baca Selengkapnya..

Pemkab Tambah Penyertaan Modal

Batusangkar, Padek—Pemerintah Kabu¬pa¬ten Tanahdatar pemegang saham kedua ter¬besar pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat terbesar setelah pemerintah Propinsi Sumatera Barat dengan jumlah saham sebanyak 55.037 lembar atau setara dengan 11,17 % dari keseluruhan saham PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan jumlah penyertaan modal sebesar Rp 55. 037.000.000,-. Hal itu diungkapkan Bupati Tanahdatar dalam nota Penjelasan atas penyampaian rancangan peraturan daerah, tentang pe¬nam¬bahan penyertaan modal pemerintah Ka¬bu¬paten Tanah datar pada PT. Bank Pem¬ba¬ngunan Daerah Sumatera Barat di Ruang Si¬dang DPRD Kabupaten Tanahdatar dalam si¬dang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Ta¬nah¬datar Zuldavri Darma dan juga dihadiri oleh Unsur Muspida, Pejabat eselon II dan III dan ca¬mat dilingkungan pemkab Tanahdatar Se¬nin (17/9) lalu. Disamping untuk percepatan pertum¬bu¬han ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Pem¬kab Tanahdatar telah melakukan inovasi dengan menggali potensi peningkatan sum¬ber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah, APBD provinsi, APBN dan sumber-sumber pendapatan daerah lainnya. Salah satu sumber pendapatan daerah adalah pendapatan asli daerah. Pen¬da¬patan asli daerah ini harus diintensifkan pe¬nggalian sebagai komponen pembangunan daerah. Berdasarkan pasal 22 peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, komponen-komponen pendapatan asli daerah yakni pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Penambahan penyertaan modal pada PT Bank Pembangunan Daerah bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan, memacu pertumbuhan ekonomi serta me¬ning¬katkan kesejahteraan masyarakat, men¬jamin kepastian hukum dan menciptakan kondisi yang kondusif dalam upaya pe¬ning¬katan penyertaan modal serta meningkatkan daya saing daerah dalam mendorong pe¬na¬na¬man modal serta perkembangan ekonomi se¬cara nasional dan global. Bupati juga menyebutkan rencana pe¬nam¬ba¬han modal sampai tahun 2015 di¬pro¬y¬eksikan tahun 2013 Rp 164 miliar, tahun 2014 sebesar Rp 204 miliar. (mal)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 19 September 2012

Terminal Jati Batusangkar Dibenahi

Batusangkar, Padek—Pemerintah Kabu¬paten Tanahdatar meminta pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Jati Batusangkar untuk pindah ke Pasar Papan Batusangkar. Hal ini dilakukan untuk menata perparkiran dan menghindari kesemrawutan lalu lintas di terminal yang semakin padat itu. Aturan itu mulai berlaku sejak Kamis (20/9) mendatang. Keputusan itu diambil Pemkab setelah bebera¬pa instansi terkait meninjau langsung keadaan Terminal Jati, kemarin (14/9). Tim Pemkab Tanah¬datar yang turun ke terminal dipimpin Asisten II, Rahmi Harun didampingi Kadishubkominfo, Daryanto Sabir dan instansi lainnya. Untuk mewujudkan hal itu, kata Daryanto Sabir, akan digiatkan sosialisasi kepada masya-rakat, pedagang maupun sopir angkot. Penataan terminal baru bisa dilakukan setelah tidak ada PKL di kawasan itu. “Selama ini ada beberapa permasalahan di terminal, seperti kondisi aspal yang tidak mulus lagi, lalu lintas yang semrawut, dan tidak tertibnya angkot dan keluar masuk kendaraan,” jelasnya. Untuk menata angkot, Dishub juga akan me¬ma¬sang papan trayek pada setiap angkot. Hal itu akan membantu sopir angkot dan masyarakat me¬ngetahui jurusan kendaraan yang akan dilaluinya. Daryanto juga mengingatkan mayarakat untuk meminta karcis setiap kali diminta uang parkir di pasar maupun di terminal. “Biaya parkir roda empat Rp 2.000, roda dua Rp 1.000. Jangan mau bayar lebih dan mintalah karcisnya pada petugas parkir,” tegas Daryanto. (mal) Baca Selengkapnya..

Jumat, 14 September 2012

BATUSANGKAR, SO--Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Batusangkar (Ikasatibasa) menggelar Seminar Kepenulisan yang diikuti 216 siswa. Acara akan berlangsung Rabu besok , di ruang Serbaguna Komplek Pendidikan Bukit Gombak SMA Negeri 3 Batusangkar. Menurut Koordinator Acara Seminar, Rahmizakia Rifka pada wartawan, hari ini, Seminar Kepenulisan ini digagas oleh para alumni SMAN 3 Batusangkar yang sangat ingin menebarkan “virus menulis” kepada adik-adiknya. “Seminar ini juga akan dihadiri oleh Kepala sekolah, wakil kepala, dan beberapa guru. Tentunya juga akan diramaikan oleh alumni SMA Negeri 3 Batusangkar,” ujarnya. Disebutkan, Ikasatibasa adalah sebuah nama bagi perkumpulan alumni SMA Negeri 3 Batusangkar. Ikasatibasa berarti Iikatan Alumni SMA Negeri 3 Batusangkar. Sampai saat ini, alumni SMA Negeri 3 Batusangkar sudah enam angkatan. Dijelaskannya, tema seminar yang akan diberikan kepada kurang lebih 216 siswa ini adalah “Jadi Penulis, Siapa Takut? (Fenomena Dibalik Dahsyatnya Menulis)”. Panitia mengundang Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan juga Ketua Umum Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. “FAM Indonesia adalah wadah kepenulisan nasional yang berpusat di Pare, Kediri, Jawa Timur yang saat ini memiliki anggota seribuan lebih, tersebar dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. Gerakannya menebarkan semangat menulis dan membaca buku di kalangan generasi muda. Atas kiprahanya itu kami tertarik mengundang narasumber dari FAM Indonesia,” jelasnya. Ditambahkan, setelah mengikuti seminar ini diharapkan banyak siswa SMA Negeri 3 Batusangkar yang tertarik mengasah kemampuan lewat tulis menulis. Karena, katanya, tidak banyak orang yang mampu menulis dengan baik. “Salah satu parameter kecerdasan seseorang adalah mampu tidaknya ia menyalurkan pemikirannya melalui tulisan. Semoga, dari seminar ini banyak muncul siswa-siswi SMA Negeri 3 Batusangkar yang berbakat menulis,” tambahnya.

Baca Selengkapnya..

Kadisdik Tanahdatar Sambut Teladan Nasional

Batusangkar, Padek—Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ta¬nah¬datar menggelar acara pe-nyam¬butan terhadap guru, kepala sekolah dan siswa berprestasi asal Tanahdatar di kantornya kemarin (11/9). Guru, kepala sekolah dan siswa berprestasi itu adalah, Drs Ma¬rj¬o¬han MPd Guru SMAN 3 Ba-tusa¬ng¬kar yang keluar sebagai Guru Teladan pertama Tingkat Nasional, Edison MPd Kepala SMP 2 Batu¬sang¬kar, juara harapan III Kepala Se¬kolah berprestasi dan ber¬de¬di¬kasi tingkat Nasional, Netrawitis guru SMK Batipuh yang masuk finalis tingkat Nasional dan Febra Ge¬maya, siswa kelas XII SMAN 3 Batusangkar finalis Lomba Olim¬piade sains bidang Ekonomi di¬dam-pingi Kepala SMAN 3 Ba¬tu¬sangkar Drs Rospairil MM. Indra Kusuma menyebutkan keberhasilan itu adalah ke¬ba¬ng¬gaan bagi Kabupaten Tanahdatar. Dia berharap guru, kepsek dan siswa berprestasi itu bisa me¬nu¬lar¬kan ilmu dan kepandaiannya pada guru lainnya di Tanahdatar. Dia mengaku salut dengan kemampuan Marjohan yang me¬ngua¬sai tiga bahasa asing, yaitu Ba¬hasa Prancis, Bahasa Inggris dan bahasa Arab. Hal ini jarang dimiliki guru lainnya, termasuk ke¬mam-puan¬nya dalam menulis. Atas prestasinya, Marjohan mendapatkan uang tunai Rp20 juta, laptop dan Rp8 juta dari Bank Mandiri. Sedangkan Edison mem¬peroleh Rp10 juta dari Ke¬men¬terian Pen¬di¬dikan, dari Bank Man¬diri dan sponsor sebesar Rp6juta dan lap¬top.(mal)

Baca Selengkapnya..

Kamis, 06 September 2012

Istano Basa Pagaruyung Rampung

Padang, Padek—Seiring ram¬pungnya pembangunan Istano Basa Pagaruyung, Pemprov Sum¬¬bar berencana merevisi kon¬trak perjanjian pengelolaan Is¬tano Baso Pagayurung. Untuk itu, Pemprov segera me¬mu¬sya¬wa¬rah¬kannya dengan Pemkab Ta¬nah¬datar dan ahli waris Kerajaan Pagaruyung. Pembangunan Istano yang terbakar pada 27 Februari 2007 ini, sedang pemasangan interior yang menurut jadwal tuntas 31 Oktober mendatang. Asisten III Setprov Sumbar, Sudirman Gani mengatakan, dalam rapat dengan Pemkab Tanahdatar, kemarin (5/9), pa¬nitia mengatakan pengerjaan fisik tuntas 100 persen. Namun sesuai kontraknya , masa pe¬me¬liharaan dan pemasangan interior selesai akhir Oktober nanti. “Kalau ini selesai, penyerahan aset dari panitia ke Pemprov Sumbar akan dilakukan, dan ada peresmian pembukaan Istano Basa Pagaruyung tersebut,” ujar Sudirman. Selain bantuan pihak ketiga, pembangunan Istano Baso Paga¬ruyung dibantu Pemprov Sum¬bar. Artinya, aset akan menjadi milik Pemprov. Sampai hari ini, belum ada kepastian siapa yang akan mengelola aset ini. Menurutnya, Pemkab Ta¬nahdatar atau pihak ahli waris sama-sama bisa menjadi pe¬ngelola aset. Untuk memu¬tus¬kannya, Pemprov akan menga¬dakan pertemuan khusus. “Kami akan bicarakan persoalan ini secara khusus. Kami juga akan mengikutsertakan seluruh pihak yang terkait dengan persoalan ini. Nanti akan dievaluasi kon¬trak sebelumnya,” ucapnya. Dia menjelaskan, ada tiga opsi pengelolaan Istano Basa Pagaruyung. Yaitu, dikelola oleh Pemkab Tanahdatar dan asetnya menjadi milik pemerintah kabu¬paten. Dengan begitu, kewajiban biaya pemeliharaan aset men¬jadi tanggung jawab Pemkab Ta¬nahdatar. Opsi kedua, membentuk Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) yang bertanggung jawab dalam pengelolaannya. UPTD ini berasal dari Pe¬me¬rintah Provinsi. Opsi ketiga, pengelolaan dilakukan oleh Pemkab Tanahdatar, namun aset masih milik provinsi. “Tiga opsi ini akan kita bahas lebih lanjut. Tentu ini harus ada kejelasan. Sebab, kalau fisik dan interiornya selesai, sementara pe¬nang¬gung jawabnya tak ada, ini juga akan jadi persoalan,” ucapnya. Bagaimana peranan ahli waris dalam pengelolaan? Sudirman Gani mengaku be¬lum dapat memberikan ke¬pastian karena masih dalam tahap pembahasan. “Kalau soal itu, belum ada pem¬bi-caraan. Pokoknya, jika ada per¬soalan, kami akan bicarakan hal ini dengan pihak-pihak berkepentingan dan mencari so¬lusi terbaik,” tuturnya. (jon)

Baca Selengkapnya..

BUS TERJUN BEBAS KE DANAU SINGKARAK

Tanahdatar, Padek—Kecelakaan maut kem¬bali terjadi di Sumbar. Sebuah bus an¬tarkota antarprovinsi (AKAP) PO Pu¬tra Si¬mas jurusan Bengkulu-Pa¬dang Si¬¬dem¬puan (Sumut) no¬pol BD 7993 AP, terjun ke Danau Singkarak, se¬kitar pukul 08.00 WIB, ke¬marin (5/9). Kecelakaan terjadi di KM 28, jalan lintas Solok-Pa¬dang¬pan¬jang, tepatnya di Jo¬rong Batu¬lim¬bak Si¬ma¬wang, Na¬gari Si¬¬ma¬wang, Ke¬ca¬matan Ram¬batan, Ka¬bu¬pa¬ten Ta¬nah¬datar. Du¬¬¬¬gaan semen¬tara, ke¬ce¬la¬kaan akibat sopir loss con¬trol. Dua orang penumpang te¬¬was di tempat kejadian. Sopir truk bersama 7 penumpang lain¬nya lu¬ka berat, dan 8 luka ri¬ngan. Siang kemarin, seluruh korban su¬¬¬dah dievakuasi ke RSUD Dr Ha¬¬nafiah Batu¬sang¬kar, dan RSUD Padang¬pan-jang untuk men¬jalani pera¬wa¬tan intensif. Informasi yang dihimpun Pa¬¬dang Ekspres di tempat keja¬dian peristiwa (TKP), bus yang di¬-kemudikan Toni, 32, itu be¬rang¬¬¬k¬at dari Bengkulu dengan tu¬juan Medan. Bus itu berhenti di Terminal Bareh Solok sebe¬lum melanjutkan perjalanan ke Pa¬¬¬dangsidempuan. Namun, sesampainya di Ba¬tulimbak, sekitar 5 km dari Om¬bilin, bus berniat menda¬hului se¬peda motor di depannya. Na¬mun, dari arah berlawanan da¬tang truk. So¬pir bus yang berusaha meng¬¬¬hin-dar dari tabrakan, mem¬¬¬ban¬ting setir ke kiri. Na¬mun, karena kon¬disi jalan sem¬pit dan berada di tikungan, sopir pun tidak bisa mengendalikan ken¬daraannya hingga terjun ke Da¬nau Singkarak. Saat itu, kon¬disi danau dalam ke¬adaan k¬e¬ring, sehingga mobil me¬nabrak se¬buah batu dan ter-balik. Penumpang pun histeris min¬ta tolong karena kesakitan. Me¬ngetahui kejadian itu, warga se¬¬kitar langsung datang ke TKP dan berusaha memberikan per¬to¬¬longan, hingga kemudian da¬tang bantuan dari Polres Tanah¬datar yang dipimpin Kapol¬res Ta¬nahdatar Teguh Trisasongko. Dan¬dim 0307 Tanahdatar Let¬kol Kav Sutrisno Wibowo dan Wa¬kil Bupati Tanahdatar Hen¬dri Arnis juga tampak datang ke lo¬kasi. Abeng, 37, warga setempat me¬¬nuturkan, suara pekik his¬te¬ris ter¬dengar keras dari dalam mo¬¬bil. Para penumpang me¬na¬ngis se¬raya berteriak minta to¬long. “Me¬lihat kejadian itu, ka¬mi lang¬sung memberikan per¬to¬lo¬¬ngan. Be¬¬berapa penum¬pang ter¬jepit, se¬¬¬hingga evakuasi dila¬ku¬kan de¬ngan sangat hati-hati,” ka¬ta Abeng. Setelah dilakukan evakuasi, dua penumpang tewas di tempat yakni, Masnur Boru Sagala, 51, warga Toba Samosir dan Maria Madjing, 57, PNS Simalungun Su¬mut. Kedua jenazah hingga siang kemarin masih di RSUD M Hanafiah Batusangkar. Sementara 14 orang korban lain¬nya dilarikan ke Puskesmas Ra¬m¬batan I di Ombilin untuk men¬-dapatkan pertolongan per¬ta¬¬ma. Setelah dilakukan pera¬wa¬tan, 12 orang dirujuk ke RSUD Pa¬-dangpanjang, 4 orang ke RSUD M Hanafiah Batusangkar, ter¬¬masuk kedua orang korban me¬-ninggal untuk divisum (se¬leng¬kapnya lihat grafis). Kapolres Tanahdatar AKBP Te¬guh Trisasongko menduga ke¬ce¬lakaan itu akibat sopir loss con¬trol ketika hendak men¬da¬hului sepeda motor di depan¬nya. Namun dari arah berlawanan melaju kencang sebuah mobil. “Karena terkejut, sopir bus mem¬banting setir ke kiri hingga ter¬jun ke danau yang ada di ping¬gir jalan itu,” jelas Kapolres di¬d¬ampingi Kepala Satuan Lalu¬lintas Polres Tanahdatar AKP Dasveri Abdi. Untuk mengungkap penye¬bab pasti kejadian, polisi masih me¬lakukan penyidikan terhadap ka¬sus ini dan sopir II yang luka ri¬ngan, sudah dimintai kete¬rangan. Usai melakukan penyeli¬dikan di TKP, polisi menge¬va¬kuasi bus untuk dikan¬dangkan di Mapolres Tanahdatar. Se¬dang¬kan sopir bus bernama To¬ni, belum bisa dimintai kete¬ra¬ngan, karena menderita luka se¬rius dan sedang menjalani pe¬ra¬wa¬tan intensif di RSUD Pa¬dang¬panjang. Kecelakaan maut itu menye¬dot perhatian warga sekitar dan pengguna jalan. Tak ayal, sempat ter-jadi kemacetan panjang hing¬ga 1 kilometer. Wakil Bupati Tanahdatar Hendri Arnis menyampaikan rasa prihatin dan duka men¬da¬lam terhadap musibah kece¬la¬ka¬a¬n tersebut. Dia me¬minta pe¬¬t¬ugas rumah sakit mem¬beri¬kan per-tolongan kepada pasien. “Ka¬mi menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan koordinasi se¬mua pihak dalam menangani kor¬¬ban kecelakaan, sehingga eva¬kuasi dan perawatan berjalan baik. Mulai dari penanganan di Pu¬s¬¬kesmas Rambatan I, Pus¬kes¬mas Batipuh I dan Bat¬ipuh II be¬¬ri¬kut sarana ambulan RSUD Pa¬¬dang¬panjang, RSUD Batu¬sang¬¬kar dan lainnya,” jelas Hendri. (mal/b/t) [ Red/Administrator ]

Baca Selengkapnya..