Rabu, 26 Desember 2012

19 ORANG MENINGGAL DUNIA LAKA LANTAS SELAMA TAHUN 2012 DI TANAH DATAR

Kepolisian Resor Tanah Datar, mencatat sebanyak 131 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di jalan raya. "Dalam kasus lakalantas tersebut 19 orang meninggal dunia, 39 orang luka berat, 212 luka ringan dan kerugian materil sebesar Rp306,45 juta," ucap Kapolres Tanah Datar AKBP Lutfi Martadian didampingi Kasat Lantas AKP Dasveri Abdi,beberapa hari lalu. Ia menyebut jumlah kasus lakalantas terus mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Dijelaskannya, selama 2011 tercatat sebanyak 84 kasus, dimana 32 orang meninggal dunia, 52 orang luka berat, 147 luka ringan dan kerugian materil sebesar Rp518 juta. Kemudian, selama 2010 tercatat 65 kasus dengan 29 orang meninggal dunia, 28 orang luka berat, 40 orang luka ringan dan kerugian materil sebesar Rp110 juta, selama 2009 tercatat 57 kasus dengan 22 orang meninggal dunia, delapan orang luka berat, 81 orang luka ringan dan kerugian materil sebesar Rp101,7 juta. Sedangkan pada 2008, sebanyak 109 kasus Laka lantas, 31 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat, 174 luka ringan dan kerugian materil sebesar Rp189,85 juta. Dari sejumlah kasus lakalantas tersebut, tambahnya, banyak melibatkan anak usia sekolah dan generasi muda. Kondisi ini, jelasnya, tidak boleh dibiarkan dan sepatutnya ditanggulangi secara konsepsional, sistemik dan berkesinambungan dengan melibatkan berbagai pemegang kebijakan maupun masyarakat. "Kita telah melakukan berbagai langkah strategis seperti kerjasama pembelajaran pendidikan lalulintas usia dini dan memasukan materi lalulintas kedalam kurikulum integrasi dengan dinas pendidikan dan kantor departemen agama," ucapnya. Kapolres berharap para pemakai jalan dapat mematuhi hukum, santun dan berbudaya di jalan sebagaimana implementasi dari UU No.22/2009 tentang lalulintas. "Untuk mencegah meningkatnya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas diperlukan penanganan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan berkesinambungan," tandas Kapolres. Penyebab terjadinya Lakalantas di jalan raya diantaranya karena rendahnya kesadaran pengendara dalam mentaati peraturan, sarana dan prasarana jalan yang kurang memadai serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.Humas-H

Baca Selengkapnya..

Sawahlunto-Batusangkar Putus

Longsor di 12 Titik Antara Kotoalam dan Talawi
Batusangkar, Padek—Jalan yang menghubungkan Nagari Kotoalam, Padangganting, Ke¬ca-matan Padangganting, Ka¬bupaten Tanahdatar dengan Talawi, Kota Sawahlunto, ke¬marin tertimpa badan longsor. Longsor terjadi di 12 titik ber¬beda. Akibatnya hubungan trans¬portasi kedua daerah ter¬putus selama tiga jam lebih. Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, kejadian longsor tersebut terjadi sekitar jam 17.30 WIB akibar curah hujan yang deras sehingga me¬nyebabkan berapa luas jalan terkena longsor serta berapa pohon kayu tumbang bahkan ada 12 titik jalan yang ikut terkena longsor dan me¬ng¬aki-batkan hubungan kedua daerah tidak bisa dilalui. Sehingga masyarakat harus berjalan kaki sepanjang 2 km untuk bisa mengakses kedua daerah tersebut. Namun ken¬daraan roda empat dan roda dua tidak bisa melewati kendaraan. Sehingga berapa pemilik kendaraan pribadi yang akan berkunjung ke Sawalunto ter¬paksa mengalihkan jalannya lewat Kabupaten Sijunjung le¬wat Setangkai dan sebaliknya. Puluhan kendaraan yang ter¬jebak longsor terpaksa harus ber¬henti menunggu dibukanya akses itu kembali oleh petugas terkait. Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Tanahdatar Altri Suandi menyebutkan bahwa lokasi Nagari Padangganting akhir akhir ini memang rawan longsor. Kejadian itu juga sudah diprediksi sebelumnya karena berapa hari sebelumnya juga telah terjadi longsor. “Sehingga kita juga terus melakukan ko¬ordinasi dengan instansi terkait dan begitu curah hujan turun kita langsung me¬lakukan ko¬or¬dinasi dengan pe¬tugas PU Ka¬bupaten Tanahdatar dan Tim SAR termasuk tim SAR dari nagari yang telah terbentuk sebelumnya,” ujarnya. Dan begitu ada laporan, ma¬sya¬rakat bergerak bersama-sama. Longsor terjadi di dua belas titik jalan yang me¬ng¬hubungkan Kotoalam dengan Talawi. Meski hujan terus turun, tapi sekitar tiga jam, akses jalan tersebut sudah bisa dilalui ken¬da¬raan kembali dan hubungan Tanahdatar dengan Talawi pulih kembali. (*) [ Red/Administrator ]

Baca Selengkapnya..

Jumat, 21 Desember 2012

Mushola salombiek banjir


Baca Selengkapnya..

Jalan Putus Akibat Longsor

BATUSANGKAR, HALUAN — Wilayah Kabupaten Tanah Datar selama se¬minggu terakhir masih dilanda mu¬sibah bencana yang disebabkan cuaca ekstrem. Curah hujan dengan durasi cukup lama telah memicu terjadinya tanah longsor. Data yang diperoleh Ha¬luan dari Badan Penang¬gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar Rabu (19/12) menye¬butkan, bahwa sejumlah ruas jalan raya di wilayah Keca¬matan Padang Ganting, Lin¬tau Buo dan Salimpaung terputus akibat tertimbun longsor. “Kita telah menurunkan tim relawan SAR untuk mem¬bersihkan material longsor berupa kayu dan tanah yang menghambat akses jalan raya di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Padang Ganting,” tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanah Datar Elwads Darvin Ilyas kepada Haluan. Ruas jalan dari Simpang Guguak Cino menuju Sitangkai Kecamatan Lintau Buo, sering tertimbun material longsor, yang menghambat kelancaran transportasi menuju wilayah setempat. Menurut Elwad, setidak¬nya terdapat 18 titik longsor pada sejumlah ruas jalan di Kecamatan Padang Gan¬ting. Lokasi yang sangat rawat terjadinya longsor adalah lokasi Bukik Walan. “Akses jalan sempat putus total dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor, upaya penanggulangannya dilakukan secara koordinasi antara pihak BPBD dengan Dinas PU Kabupaten Tanah Datar,” tuturnya. Ruas jalan menuju objek pariwisata Ngalau Pangian Sabtu lalu, putus total, satu kendaraan terjebak selama 10 jam dan penumpangnya dieva¬kuasi dengan berjalan kaki melintasi material longsor yang mewnimbun ruas jalan sepanjang 20 meter. Selain ruas jalan yang tertutup longsor, pipa saluran air pengairan Batang Sangki juga mengalami kerusakan akibat dilanda material long¬sor dan aliran air yang cukup besar dari perbukitan. Di Galapuang Jorong Koto Gadang Nagari Pangian , juga telah terjadi bencana longsor, yang mengakibatkan seluas 2 Ha lahan sawah warga tertimbun material tanah. Di wilayah Kecamatan Salimpaung juga telah terjadi bencana longsor, yang memu¬tus sarana transportasi dari Situmbuak menuju Supayang, transportasi sempat terputus sekitar 6 jam sampai semua material tanah berhasil dising¬kirkan oleh escafator dari Dinas PU Kabupaten Tanah Datar. (h/emz )

Baca Selengkapnya..

Kamis, 13 Desember 2012

ACARA ARISAN IKS TGL 9 DESEMBER 2012

Acara arisan atau pertemuan du bulanan Ikatan Keluarga Saruaso ( JABODETABEK ) yang berlangsung pada hari minggu tanggal 9 Desember 2012 yang bertempat dikediaman Bapak Alexander Yeris komplek Pekayon Indah Bekasi. Acara arisan pertemuan ini diisi dengan ceramah agama / tausiyah di sampaikan oleh Ust WIRMAN, dan diselingi dengan acara tanya jawab yang di sampaikan oleh para anggota IKS JABODETABEK

Baca Selengkapnya..

Jumat, 07 Desember 2012

Cita-cita Kandas, Dana Berobatpun tak Jelas

Rahmi Fitriani, Penderita Lupus dari Parambahan Tak terbayangkan sedikitpun oleh Djabir,60, warga Jorong Tiga Batua, Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum, bahwa buah hatinya Rahmi Fitriani,18, divonis penyakit Lupus. Keinginan untuk menggapai cita-citapun akhirnya kandas. Rahmi pun terbaring lemas. Rahmi Fitriani adalah anak pintar di sekolahnya baik saat di MTsN Sungai Jambu maupun saat masuk ke SMK Karya Pa¬dang¬panjang. Bahkan di SMK Pa¬dangpanjang ini Rahmi juga sempat meraih juara umum. Rahmi begitu optimistis dalam menatap dan merangkai masa depannya di sekolah. Gadis de¬ngan senyum manis ini sangat ber¬tekad ingin menjadi tulang punggung keluarganya kelak. Namun, keceriaan dan ke¬op¬timisan Rahmi mendadak redup, disaat dirinya mulai meraskan sakit lemas, tidak ada tenaga, se¬luruh organ sakit. Guru-gurunya juga ikut membantu biaya pe¬ngo¬batannya tapi karena sering sakit dan pingsan mendadak dan ba¬dan lemas dan tidak bertenaga lagi akhirnya anaknya terpaksa tidak sekolah. Kandaslah se¬ko¬lahnya. Orangtuanyapun berupaya mengobati Rahmi dari alternative maupun berobat ke rumah sakit. Dan, bak petir di siang bolong, vonis Lupus pun di alamatkan ke Rahmi. Kendati Djabir ayah Rah¬mi hanya bekerja sebagai buruh dengan upah satu hari hanya sebesar Rp 40.000. Tapi apa daya, sebagai orangtua,dia harus terus berjuang memberikan se¬ma¬ngat kepada anaknya Rahmi Fitriani untuk bisa pulih. Berbagai upaya terus dilakukannya. Berbagai upaya lain juga telah dilakukannya mengobati anaknya bahkan ketika waktu diperiksa ke RS M Hanafiah Batusangkar, pernah diminta untuk memeriksa darah anaknya ke Bukitinggi dan waktu dibawa ke Bukit¬ing¬gi,dok¬ter di sana, ujar Djabir lagi, meminta untuk dilakukan tes darah ke Jakarta. Mendengar ke Jakarta akhirnya mereka pulang kem¬bali. Jangankan untuk ke Ja¬karta, untuk makan biaya se¬ha¬ri hari saja mereka sudah susah. Namun para petugas di sana menyarankan kepadanya apapun permintaan anaknya dituruti termasuk keinginan besarnya kembali ke sekolah. Dan saran dari petugaspun mereka ikuti juga apalagi setelah sampai di rumah, anaknya ingin sekolah lagi. Akhirnya anaknya mereka masukan ke SMK Payakumbuh karena kebetulan kakaknya ada di Payakumbuh. Tapi itupun hanya berapa bulan, sakitnya kambuh lagi. Sehingga anaknya pun tidak sekolah lagi. Berbagai upaya terus dilakukan namun sang buah hati masih belum sembuh dan kini buah hatinya tersebut dirawat di RSU M Hanafiah Batusangkar. Meski dokter sudah memin¬tanya untuk membawa anaknya ke Padang untuk berobat, walau-pun dia pemegang Jamkesda tapi untuk membawa anaknya ke Pa¬dangpun dia tidak punya biaya. Apalagi untuk makan sehari-haripun mereka terpaksa makan nasi sebungkus berempat tiap hari, belum lagi kondisi anak anaknya yang masih sakit dan kadang kadang prilaku buah hatinya seperti anak-anak karena tidak tahan terhadap sakit yang dideritanya. (*)

Baca Selengkapnya..

PD Bhayangkari dan Persami Sumbar Gelar Operasi Katarak

BATUSANGKAR, SO--Sebanyak 72 orang pasien berasal dari keluarga tidak mampu mendapatkan operasi gratis penyakit mata katarak melalui kerjasama Persami (Persatuan Ahli Mata Indonesia) Sumatera Barat dengan Pengurus Bhayangkara Sumatera Barat yang dilaksanakan di ruang pertemuan Polres Tanah Datar. Operasi penyakit katarak ini turut dihadiri Ketua PD Bhayangkari Sumatera Barat, Ny Elok Wahyu Indri Pramugari, Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe, sedangkan dari Persami Sumatera Barat dihadiri Ida, disamping Ketua Tim penggerak PKK Tanah Datar Ny.Betty M Shadiq dan Kapolres Teguh Trisangsongko. Bupati M Shadiq Pasadigoe menyampaikan aspresiasinya atas kepedulian yang sangat besar dilakukan oleh Pengurus Daerah Bhayangkari Sumatera barat untuk membantu warga Tanah Datar yang mengalami penyakit katarak dengan bekerjasama dengan Persami Sumatera Barat. "Kegiatan kepedulian ini sangat membantu masyarakat terutama mereka yang tidak mampu karena untuk melaksanakan operasi membutuhkan biaya cukup besar, sehingga masyarakat menderita penyakit katarak lebih banyak memilih tidak melakukan operasi, dan kita berharap kepedulian yang dilakukan ini dicontoh oleh organisasi lainnya di Tanah Datar," ucap Bupati. Apalagi saat ini dari berdasarkan data Dinas Kesehatan tercatat 2700 warga Tanah Datar menderita kebutaan akibat penyakit katarak, dan untuk mengurangi penyakit katarak sejak tahun 2007 lalu, Pemda Tanah Datar selalu menggandeng pihak swasta melakukan operasi katarak bekerjasama dengan Persami Sumatera Barat, dan setiap tahun rata-rata bisa dilaksanakan operasi sebanyak 70 orang. Sedangkan PD Bhayangkari Sumatera Barat Ny Elok Wahyu Indri Pramugari menyebutkan, bahwa semua program yang dilakukannya merupakan buah kerjasama semua pihak dan melalui kerjasama itulah kita berharap apa yang telah kita lakukan bisa membantu keluarga dan sanak saudara kita yang tidak bisa melihat, bisa melihat kembali, dan apa yang kita buat dan kita kerjakan itu Allah sajalah yang menilainya.

Baca Selengkapnya..