Rabu, 14 Maret 2012

Presiden SBY Undang Dua Mahasiswa ISI Padang Panjang



PADANG PANJANG, SO--Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga Negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal itu, maka pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan bagi setiap warga yang membutuhkan pendidikan, apalagi masyarakat dalam garis kemiskinan.

Wajib mendapatkan pendidikan yang bermutu tanpa diskriminasi. Apalagi bagi anak lulusan tingkat SLTA sederajat guna melanjutkan pendidikan berikutnya alias kuliah. Banyak lulusan jenjang pendidikan menengah berprestasi dan merupakan calon mahasiswa potensial, namun tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena berasal dari keluarga kurang mampu.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Dikti meluncurkan program Beasiswa BidikMisi yang bertujuan menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu untuk terus menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi; serta menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus rantai kemiskinan.

Menurut Prof.DR Mardi Bahar, Rektor ISI Padang Panjang dalam wawancaranya dengan www.sumbaronline.com diruang kerjanya, sesuai undangan dari Dikti no 0071/E3-5/2012 terhadap dua mahasiswi ISI Padang Panjang berprestasi, Fauziah Laili dengan IPK 3,76 jurusan teater dan Yulia Fitra Sari IPK 3,78, agar dapat menghadiri penyerahan secara simbolis Beasiswa BidikMisi yang akan diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara.

Program beasiswa BidikMisi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendiikan ini merupakan program bantuan pemerintah bagi mahasiswa dari kalangan tidak mampu namun tapi memiliki kemampuan akademis gemilang.

"Setelah mendaftarkan diri atau mendapat rekomendasi dari pihak kampus, akan dilakukan verifikasi data oleh pihak kampus dan Kemendikbud, bahkan kunjungan langsung ke tempat tinggal mahasiswa tersebut," ujar Prof. DR. Mardi Bahar.

Untuk kita ketahui, ulasnya, program ini memberikan bantuan terdiri uang kuliah, uang saku, dan biaya penunjang pendidikan. Tentu dengan syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan dan stabil di setiap semester hingga lulus. Program ini sangat penting memutus mata rantai kemiskinan dengan cara elegan, sehingga dimasukkan sebagai program kerja 100 hari dalam Kabinet Indonesia Bersatu oleh presiden SBY.

"Kenyataan ini dapat kita lihat dengan diundangnya dua mahasiswa kita ke Jakarta guna penyerahan secaraa simbolis pembagian beasiswa ini, katanya.

Apabila program beasiswa ini tepat sasaran, tentu sangatlah membantu bagi masyarakat. Terbukti sekarang dari mereka yang mendapatkannya selain bea siswa diperoleh juga membantu keperluan sekolahnya, salah satu diantara dua mahasiswi kita ini, uangnya juga dapat menutupi akan kebutuhan kehidupan keluarganya yang memang membuat hati ini miris melihat kondisi kehidupannya, pungkasnya.

Dilaporkan : Paul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar