Jumat, 02 Maret 2012

Ada 9 titik Daerah Rawan bencana



Batusangkar, Padek—Ada sembilan titik rawan bencana dan longsor di Tanahdatar. Dan semuanya berpotensi, untuk diharapkan warga tetap waspada dan jangan lalai. Demikian diingatkan Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanahdatar Altri Suandi didampingi Kabag Humas Desrizal di lokasi galodo Padang Laweh Malalo, kemarin.

“Kita harap semua kita untuk tetap waspada, apalagi saat ini curah hujan cukup tinggi,” ingatnya.
Kesembilan titik itu tidak hanya di Nagari Padang Laweh Malalo tapi juga didaerah lain seperti Jorong Mudiak Aie Nagari Tambangan Kecamatan X Koto, Nagari Singgalang Kecamatan X Koto, Kandang Malabuang Nagari Lawang Mandahiliang Kecamatan Salimpaung, Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab.

“Kesiagaan ini yang terus kita tingkatkan dan itu sudah kita lakukan dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat termasuk kepada camat, walinagari, satgas siaga bencana nagari dan kelompok masyarakat peduli bencana,” ucapnya.

Hal ini diharapkan, jika seandainya dan bencana datang masyarakat telah siap. Kendati demikian tentun semua tidak menginginkan adanya bencana, namum kesiapsiagaan itu diperlukan. “Setidaknya kita memiliki visi dan kesamaan pandangan dalam menanggulangi dan menghadapi bencana terutama didaerah yang rentan bencana. Dan tentu dengan sosialisasi peserta mampu mengevaluasi dan mengambil inisiatif dan upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi penanggulangan bencana,” tambahnya.

Selain kesembilan daerah itu, daerah lain yang diproyeksikan rawan adalah Nagari Gunung Rajo Kecamatan Batipuah, Bukit Pabirahan Jorong Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan, Bukit Sebelah II Koto Nagari Guguak Malalo, Lubuak Hantu Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan, dan Aliran Batang Tampo Nagari Tepi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara.

“Kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan tersebut perlu terus diingatkan. Pemerintah daerah sebagai penanggungjawab penanggulangan bencana harus melakukan perlindungan masyarakat dimulai sejak pra bencana, pada tanggap darurat, dan pasca bencana, sehingga dengan kemampuan itu bisa menghadapi potensi ancaman bencana secara mandiri dan mampu memulihkan diri setelah tertimpa bencana,” ujarnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar