Senin, 16 Januari 2012

Peredaran Ganja Marak di Tanah Datar


Batusangkar, Padek—Setelah mengamankan dua pengedar ganja di Jalan Raya Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungaitarab, kemarin (12/1) anggota Satuan Narkoba Polres Tanahdatar berhasil menangkap seorang lagi pengedar ganja.
Bersama tersangka, polisi juga berhasil mengamankan 1 kg ganja di tangan pelaku. Kapolres Tanahdatar AKBP Teguh Tri Sasongko, didampingi Kasat Reserse Narkoba AKP Bakhlis, dan Paur Humas Ipda Jonhesirwan Bot kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya di Pagaruyung Batusangkar, mengatakan keberhasilan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat.

Ada pun pengedar ganja itu yakni, Ikhsan, 28. Sebelumnya tersangka, imbuh Teguh, sudah masuk dalam target operasi (TO). Waktu ditangkap, pelaku sedang mengendarai motor Nopol 6751 EM di jalan raya Nagari Rao-Rao. Waktu digeledah, polisi berhasil mengamankan ganja 1 kg dibungkus kertas koran.
Setelah itu, polisi membawa tersangka ke rumahnya di Jorong Lumbung Bapereng, Nagari Rao-Rao. Namun, polisi tak menemukan ganja di rumah tersangka. Setelah itu, tersangka langsung dibawa ke Mapolres Tanahdatar.

Sehari sebelumnya, Polres Tanahdatar juga berhasil mengamankan dua pengedar ganja masing-masing, Afridedi, 26, dan Budi, 33, di dalam rumah di Jorong Tago Palange, Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo.
Bersama tersangka juga diamankan 24 paket ganja seharga Rp25 ribu/paket. Pihaknya berjanji terus mengembangkan kasus penangkapan pengedar ganja tersebut. (jn)
Baca Selengkapnya..

Jumat, 13 Januari 2012

Nagari Nenek moyang Minangkabau masuk dalam dua besar angka perceraian



Batusangkar Istri bupati dan walikota se Sumatera Barat melakukan pertemuan bulanan di Gedung Indo Jalito Batusangkar Selasa (10/1). Ajang silaturahmi itu dihadiri langsung oleh Ny Muslim Kasim dan Bupati Tanahdatar M Shadiq Pasadigoe serta ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Tanahdatar Ny Betti M Shadiq Pasadigoe.

Dalam sambutannya, Shadiq berharap, pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khusus kaum perempuan dan anak.

Khusus tentang masalah kehidupan berkeluarga, bupati juga menyampaikan keprihatinannya yang mendalam karena banyaknya kasus angka perceraian yang terjadi di Sumbar. Di Tanahdatar, angka perceraian meningkat tajam. Nagari Nenek Moyang Minangkabau masuk dalam dua terbesar angka perceraian.

Dia meminta kepada seluruh ibu Bupati dan walikota serta organisasi kewanitaan untuk lebih banyak memainkan perannya dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan berkeluarga. Demikian pula tim penggerak PKK diharapkan dapat membantu Pemkab meningkatkan pengentasan kemiskinan.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Tanahdatar Ny Betty Shadig melaporkan berapa kegiatan PKK yang dijalankan di Tanahdatar melalui seluruh pokja. Kegiatan GOW dan kegiatan Dharmawanita Persatuan dan Bundo Kanduang yang pada intinya program yang dilakukan untuk lebih meningkatkan pemberdayaan peran wanita di Tanahdatar untuk ikut memberdayaan kesejahteraan masyarakat. (jn)
Baca Selengkapnya..

Kamis, 12 Januari 2012

Warga Tanah Datar Bawa ganja 12 Kg



Pasaman, Padek—Pasaman benar-benar menjadi pintu masuk peredaran narkoba ke Ranah Minang. Minggu (8/1), Polres Pasaman kembali menggagalkan peredaran ganja ke Sumbar.

Dalam penggerebekan itu, tiga orang pemuda dibekuk Satuan Narkoba Polres Pasaman berikut 12 kg ganja kering asal Penyabungan, Kabupaten Madina, Sumatera Utara.


Penangkapan itu dilakukan sekitar pukul 05.00 di jalan lintas Sumatera daerah Polongan II, Kecamatan Rao. Dari keterangan polisi, ketiga pelaku mengaku berasal dari Batusangkar dan telah melakukan aksi itu sebanyak dua kali.


Tiga tersangka itu Riki, 21, Muhamad Doni, 27, dan Riki Hidayat, 20, warga Nagari Padanglaweh, Kecamatan Sungaitarab Batusangkar.
Kapolres Pasaman AKBP Joko Purnomo, Senin (9/1), mengatakan, Riki Hidayat ketika itu mengendarai motor dengan membawa tas besar yang diletakkan di antara kakinya.


Saat dicegat petugas, tersangka berupaya melarikan diri. Polisi pun mengejar Riki dengan melepas tembakan peringatan ke udara. Mendengar suara tembakan, Riki menyerahkan diri.


Saat dibekuk, tersangka bernyanyi bahwa dirinya tak bekerja sendiri. Dia lalu menyebut dua orang rekannya Riki dan M Doni, yang telah duluan berangkat dengan motor lainnya.


“Pengakuan tersangka, BB tersebut dibeli dari Panyabungan dengan harga Rp 300 ribu per kilo dan selanjutnya akan dijual di Batusangkar dengan harga Rp 1,5 juta per kilogram,” ungkap kapolres.


Terbesar Awal Tahun
Berdasar catatan Padang Ekspres, penangkapan ganja ini merupakan terbesar di tahun 2012. Pada 2011 lalu, Polres Pasaman telah menggagalkan ratusan kilogram ganja.


Kapolres Pasaman AKBP Joko Purnomo, melalui Waka Kompol Ibnu Mas’ud, didampingi Kasat Narkoba AKP Jasril, sejak Januari hingga akhir Desember 2011, telah 33 kasus narkoba ditangani Mapolres Pasaman.


Dari 35 kasus narkoba, masih ada yang belum diselesaikan, dan dalam penyelidikan petugas. Sedangkan yang masuk daftar pencarian orang (DPO) 7 orang. “Dari 48 tersangka sudah ada yang inkracht,” katanya.


Kasat Narkoba Jasril menambahkan, pada Oktober-Desember 2010, ada 5 kasus narkoba berupa ganja seberat 88,6 kg. Dengan jumlah tersangka 9 orang, dan sabu-sabu seberat 0,8 gram dengan tersangka 1 orang.


Pada tahun 2011, menangani 35 kasus narkoba, di antaranya ganja kering seberat 335,968 kg dengan 39 tersangka dan sabu-sabu seberat 26,5 gram dengan tersangka 9 orang. Jika diuangkan, nilainya mencapai setengah miliar rupiah. Jumlah ini terbesar kedua di Sumbar setelah Padang.


“Biasanya, ganja didatangkan dari Aceh dan Madina, Sumut,” ungkap Jasril.
Tingginya peredaran narkoba menjadi ancaman serius bagi masyarakat Pasaman. Karena itu, Jasril mengajak semua komponen masyarakat aktif memerangi narkoba.
Baca Selengkapnya..

Selasa, 10 Januari 2012

Kelompok tani dapat Bantuan Alat dan mesin Pertanian





Batusangkar, Padek—Kelompok Tani (Keltan) Simpang Ngalau Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan terima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Bantuan berupa dua unit traktor tangan, satu unit mesin perontok padi (tresher) dan satu unit mesin pompa air dari Kementerian Pertanian RI.

Kelompok taninya baru berdiri sejak 26 September 2009 sudah memiliki 18 orang anggota. Selain itu keltan ini memiliki unit usaha seperti simpan pinjam, jasa tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertanian.

Sementara itu Kepala Dinas pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Ir Edi Arman mengakui bantuan alsitan yang diberikan kepada kelompok tani balimbing intinya untuk membantu percepatan kesejahteraan petani karena peralatan alsintan ini sangat strategis. strategis dalam mendukung pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat dengan menurunnya daya dukung lahan, dan rendahnya intensitas pertanaman.

“Alsintan dapat mempercepat dan meningkatkan mutu pengolahan tanah, penyediaan air, meningkatkan intensitas pertanaman (IP), meningkatkan produktivitas ternak, mengurangi kehilangan hasil, menjaga kesegaran dan keutuhan, meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan produk komoditas pertanian dan melestarikan fungsi lingkungan,” tegasnya. (jn)
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 07 Januari 2012

ITB Peduli pendidikan di Luhak Nan Tuo


Guna memperkenalkan Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada Siswa di Sumbar, Unit Kesenian Minangkabau ITB, mengadakan kegiatan Zoom In ITB 2012.

Agenda ini merupakan event tahunan untuk memperkenalkan tentang kehidupan kampus ITB. Andra Adetia, Ketua pelaksana Zoom In ITB 2012, menilai informasi yang didapat siswa di Sumbar masih kurang. Siswa-siswa SMA di Sumbar hanya mendapatkan informasi perkuliahan sepintas lalu mengenai ITB, ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangat minim.

Lanjutnya, dari pola pikir siswa yang menganggap masuk ITB terlalu susah, padahal sebaliknya. Hal ini mengakibatkan siswa cendrung takut dan tidak berani untuk bermimpi berkuliah di ITB. Oleh karena alasan tersebut, Unit Kesenian Minangkabau merasa peduli terhadap perkembangan pendidikan di Sumbar untuk mengadakan suatu acara yang diharapkan bisa memberi motivasi, perubahan, pola pikir, serta informasi kepada siswa di Sumbar.

“Tujuan ini memberi pemahaman kepada civitas akademika akan pentingnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, kami ingin memperkenalkan kalau masuk ITB bisa diraih oleh semua kalangan. Dan yang tidak kala penting memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, jelasnya.

Andra menambahkan, kegiatan ini diadakan sebanyak dua kali. Pertama, diadakan di SMAN 1 dan 2 Batusangkar pada tanggal (9/1), agenda ini berupa acara Bhakti Sosial. Sedangkan yang kedua, dilaksanakan di Aula Perpustakaan proklamator Bung Hatta Bukittinggi, pada (15/1) bentuk acaranya Bedah Kampus.(jn)
Baca Selengkapnya..

Selasa, 03 Januari 2012

Tukang tuo Istano Meninggal


Malin Kayo atau Pak Malin (84 th), tukang tuo Istano Basa Pagaruyuang telah tiada. Kabar duka itu datang dari kaki bukit Gunuang bungsu di jorong Kubang landai,Nagari Saruaso, kec. Tjg Emas, Tanah Datar

Mungkin tak banyak orang yang kenal dengannya meskipun dia telah mengukir hidupnya dengan banyak hasil karya berupa rumah gadang hingga ke Bali dan Malaysia. Begitu pula tak banyak orang yang tahu tentang kepergiannya pada Minggu 1 Januari 2012 sekitar 11.45 WIB. Barulah pada Senin pagi berita itu tersiar, banyak orang yang terkejut, termasuk pemerintah Tanah Datar dan panitia pembangunan Istano Basa Pagaruyuang.

Pak Malin, sosok dari sedikit orang yang ahli dalam membuat gonjong / tanduk rumah gadang dan hasil karyanya sudah diteliti dan diakui kualitasnya oleh arsitek asal Amerika dan Jerman.

Memang model arsitektur rumah gadang diciptakan oleh Datuak Tantejo Gurhano sejak ratusan tahun yang lalu, namun karyanya diteruskan oleh ahli gonjong lainnya yang biasa disebut dengan tukang tuo.

Predikat tukang tuo memang pantas diberikan kepada beliau karena ahli dalam membangun rumah gadang atau rumah adat Minangkabau, terutama gonjongnya. Bila ada sesuatu hal yang diragukan dalam pembangunan rumah gadang, maka kepada beliaulah salah satu tempat bertanya. Beliau sudah hafal betul bagian-bagian dari suatu rumah gadang dan tahu cara membuatnya. Beliau juga dapat menentukan apakah bentuk gonjong rumah gadang sudah benar atau salah, hanya dengan mata telanjang dari kejauhan.

Pak Malin, salah seorang yang ikut membangun Istano Basa Pagaruyuang pertama kali pada tahun 1976 bersama-sama dengan H.Dj.Dt.Lubuak Sati, Peno, Azwardy Ilyas, Razak, dan lainnya. Kini pekerjaan itu diserahkan kembali kepada mereka agar bangunan Istana tersebut bisa sama dengan bangunan sebelum terbakar pada 27 Februari 2007 lalu. Maka sejak 2007 hingga 2010 Pak Malin sering terlihat dilokasi pembangunan Istano Basa Pagaruyuang. Pak Malin jugalah yang membuat gonjong Istano Silinduang Bulan pada 1987 dan kini ikut kembali membangunnya setelah terbakar pula pada Minggu 21 Maret 2011 lalu.

Keahlian itulah yang dimiliki Pak Malin sejak lebih setengah abad yang lalu sehingga sudah puluhan rumah gadang yang dikerjakannya. Beberapa diantara rumah gadang yang ikut ditukangi oleh Pak Malin adalah Istano Basa Pagaruyuang (1976) dan yang ada sekarang ini, Istano Linduang Bulan, rumah gadang PDIKM di Minangkabau Village Padang Panjang, rumah keluarga Jusuf Kalla di Lintau Buo, kantor perkebunan di Indarung, 4 buah rumah gadang di Karang Asem-Bali, 2 buah rumah gadang di Seremban – Malaysia, gonjong gerbang masuk kota Sri Menanti Negeri Sembilan Malaysia dan puluhan rumah lainnya.
(Pak Malinlah yang membangun rumah gadang di Malaysia! Jadi jangan sampai diklaim oleh Negara tetangga menjadi budaya mereka! )

Pak Malin pernah bercerita, suatu hari di tahun 2005, datang seseorang dari Amerika Serikat kepadanya menanyakan tentang pembangunan rumah adat Minangkabau itu. Orang Amerika yang bernama Maya itu sedang studi rumah tradisional pada beberapa Negara dan ia tertarik dengan arsitektur rumah gadang.

Setelah menerima penjelasan dari pak Malin tentang filosofinya dan melihat hasil karya tukang tuo itu, maka Maya membawa Pak Malin menemui temannya Raaf berkebangsaan Jerman yang bemukin di Bali. Akhirnya mereka meminta Pak Malin untuk membuatkan 4 buah rumah gadang dilokasi objek wisata di Karang Asem Bali.

Ini adalah bentuk pengakuan dari orang Amerika dan Jerman akan keunggulan konstruksi rumah gadang dan sekaligus pengakuan akan hasil kerja Pak Malin.


Dikutip dari Singgalang,edisi 3 Januari 2012
Oleh : Alfian Jamrah
Baca Selengkapnya..

Aktivitas Tahun Baru Berkurang Kesenian Tradisi jadi Alternatif



Entah terpengaruh anjuran MUI, jelas sekali pergantian Tahun Baru di beberapa daerah berkurang aktivitasnya. Di Padangpanjang, aktivitas sambut tahun baru hanya terasa pada Pukul 23.00 WIB. Di daerah lain, berlangsung aman dan tertib. Pariaman dilaksanakan dengan berbeda. Ada seni tradisi menyambut Tahun Baru.

Di Padangpanjang, tumpahan masyarakat terlihat hanya terfokus di kawasan pasar untuk menyaksikan hiburan organ tunggal di Kompleks Pasar Sayur. Tiupan terompet akhir tahun tidak begitu terdengar kemeriahannya meski detik-detik Tahun Baru tinggal satu jam saja.

Kasat Intelkam Polresta Padangpanjang, AKP John Hendri mengatakan dalam pengamanan perayaan Tahun Baru melibat 200 personel tersebut tidak ditemukan adanya kerusuhan atau sebagainya.

Hal ini menurutnya dikarenakan perayaan Tahun Baru di Padangpanjang sangat berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu Padangpanjang dipadati oleh masyarakat, disebabkan adanya pegelaran khusus penyabutan Tahun Baru di Lapangan Kantin Anas Karim.

“Berbeda dengan tahun lalu. Perayaan terpusat di Lapangan Kantin. Tahun lalu diprediksi seluruh masyarakat Padangpanjang keluar rumah untuk merayakan tahun baru,” ungkapnya.

Sementara dari sisi kepadatan lalu lintas, Kasat Lantas Polres Padangpanjang Iptu Ari Paloh menyampaikan terjadi penurunan drastis dibanding tahun lalu. Pantauannya saat turun langsung ke lapangan hingga pukul 23.00 WIB, arus lalu lintas sangat lancar.

“Meski seluruh personel turun, namun nyaris tidak ada kegiatan di lapangan. Pasalnya, kendaraan yang melewati ataupun dari dalam Kota Padangpanjang sendiri, sangat sedikit dibanding tahun lalu. Penurunan jumlah kendaraan di kota malam akhir tahun, terlihat sangat drastis,” ungkap Ari Paloh melalui ponselnya kemarin siang kepada Padang Ekspres.

Terpisah Kasat Pol PP Padangpanjang, Sukma mengatakan pihaknya yang juga aktif mengawal pelaksanaan perayaan tahun baru 2012 tidak menemukan adanya pelanggaran oleh masyarakat.

“Hanya saja ada sepasang remaja yang mengarah kepada pelanggaran. Namun berkat bantuan masyarakat, mereka berhasil kita gelandang ke Kantor Pol PP untuk dibina dan kemudian dilepaskan setelah menandatangani surat pernyataan,” ungkap Sukma.

Hiburan Tradisional
Keunikan pergantian terjadi di Pariaman. Di tugu tabuik yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, sejumlah anak sekolah memainkan hiburan gendang tasa. Mereka yag rata-rata berusia tujuh hingga 10 tahun itu cukup menarik perhatian pengunjung yang kebetulan malam itu melewati smpang tugu tabuik. Hanya saja, karena semua orang terpusat ke pantai, tugu tabuik tidak terlalu ramai.

Keramaian tahun baru sudah berlangsung di Kota Tabuik ini sejak pukul 19.00 WIB. Sebagian besar masyarakat berbondong-bondong menuju Pantai Gandoriah yang tidak jauh dari pusat kota Pariaman. Di Pantai ini, muda-mudi dan rombongan keluarga berbaur bersama-sama duduk-duduk di pinggir pantai. Sebagian besar tidak lupa menyertakan terompet, khas perayaan tahun baru.

Tidak ketinggalan, Polres Pariaman juga menggelar orgen tunggal di kantor polres. “Kegiatan ini bentuk lain dari pada untuk mengakrabkan masyarakat dengan anggota kepolisian, sekaligus memecah konsentrasi massa, jadi tidak hanya menumpuk di satu tempat saja,” ujar Kapolres Pariaman AKBP Bondan Wijaksono kepada Padang Ekspres di tengah perayaan, kemarin.

Polres mengerahkan dua pertiga atau 215 anggota guna mengamankan perayaan tahun baru. Posko pengamanan bersama di pusatkan di pantai gondoriah, tempat puncaknya acara. Perayaan tahun baru berakhir dengan letusan kembang api tepat pukul 00.00 WIB kemarin.

Di Batusangkar lain lagi. ISI Padang Panjang melakukan pertunjukan bersama Pemuda Pasar Sayur (Persayu) Padangpanjang. Bentuknya memadukan silat tradisi dan silat laga. Pesilat dari Batu Batikam Lima Kaum dan Pesilat Taduang Bangkek Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh ikut tampi.
Di samping atraksi peragaan silat dari Harimau Campo Koto Piliang binaan Presiden Silat Minangkabau David Suhu.
David Suhu menyebutkan intinya untuk mengarahkan generasi muda untuk bisa berkreasi dan memadukan silek tradisi dan laga.

Indonesia lebih Baik
Dua daerah lain, Padangpariaman dan Pasbar, penyambutan tahun baru berlangsung aman. Di Padangpariaman, perayaan Natal dan Misa di dua gereja yaitu gereja Katolik dan Protestan di Korong Tanjuang Basuang II Kanagarian Sungai Buluah Kecamatan Batang Anai Padangpariaman berlangsung aman dan tertib yang berlangsung Sabtu (31/12). Meski demikian, sejumlah petugas dari kepolisian dibantu aparat TNI tampak berjaga-jaga.

Pihaknya dari Polres Padangpariaman mengerahkan sekitar 321 personil termasuk didukung Satuan Pol PP, Dinas Perhubungan serta petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Pemkab Padangpariaman.

Para petugas lanjut Kapolres, ditempatkan di sejumlah titik yang dianggap strategis seperti Kawasan Batang Anai, Malibou Anai dan Kawasan Objek Wisata Pantai Tiram Kecamatan Ulakan Tapakis. “Penempatan petugas di kawasan itu terutama dimaksudkan agar masyarakat yang ingin merayakan Tahun Baru dan bisa bisa berlangsung aman dan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti,” ungkap Kapolres.

Sementara itu, puluhan ribu masyarakat Pasbar, larut dalam kegembiraan menyambut datangnya malam pergantian tahun baru 2011. Aksi mereka membuat suasana pusat kota Simpangampek gemuruh dan gegap gempita.

Berbagai jalur jalan raya menuju pusat kota Simpangampek dipadati kaum muda, remaja, anak-anak dan orangtua. Begitu banyak kendaraan pribadi dan angkutan umum berjalan sangat lamban dan terjadi antrean panjang.

Zulkifli, warga Simpangampek mengaku, malam pergantian tahun baru tahun ini agak sedikit lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Dia berharap di tahun baru ini, Indonesia dan Pasbar khususnya dapat terhindar dari segala bencana dan mara bahaya.

Kamar Hotel Penuh
Di Painan, Pessel, penyambutan tahun baru punya nuansa berbeda. Jika sebelumnya Pasir Putih Kambang Kecamatan Lengayang dijadikan sebagai lokasi pilihan utama setelah kota Painan, namun tahun ini Sabtu (31/12) terlihat sepi.

Di lokasi wisata pasir Putih Kambang itu tidak ditemui berdiri tenda-tenda kemping, apa lagi hiburan musik dengan menggunakan orgen tunggal. (jn)
Baca Selengkapnya..