Rabu, 09 Mei 2012

PERTAMINI MELEDAK DI PAGARUYUNG

PAGARUYUNG,HALUAN — Sebuah pengecer bahan bakar minyak (BBM) atau sering dise¬but Pertamini di Padang Datar, Pagaruyung, Tanah Datar, mele¬dak, Senin (7/5) sekitar pukul 19.00 WIB. Pengecer BBM ini meledak dan terbakar saat Gus¬neri Mangkuto, pemiliknya, me¬nya¬lin bensin dari sebuah drum. 10 orang menjadi korban kebakaran dengan kondisi luka bakar yang cukup parah. Satu orang meninggal dunia. Total korban sebanyak 60 orang. Hingga pukul 23.00 malam, 3 orang korban sudah dibolehkan pulang tim dokter. Semua korban dirujuk ke tiga rumah sakit, RS Achmad Muchtar Bukittinggi, RS M Djamil Padang, dan Padang Panjang. Karena banyaknya kor¬¬ban, RS Ali Ha¬na¬fiah Ba¬tu¬sangkar tak mampu menampung. Menurut saksi mata di lokasi kejadian, awalnya api tak begitu besar, tapi setelah mobil keba-karan yang datang ke lokasi dan menyemprotkan air ke drum berisi bensin penuh itu, api tiba-tiba menjalar dan membesar. Selan¬jutnya ceceran bensin dengan nyala api yang mengalir bersama air semprotan itu “mengejar” unit mobiil Damkar yang sebelumnya untuk memadamkan api. “Awalnya pemilik mau menya¬lin bensin dari drum ke Perta¬miniya, datang anaknya memba¬wa lilin. Hawa panas menyulut kebakaran di Pertamini tersebut,” ujar Kapolres Tanah Datar AKBP Teguh Tri¬sasongko, Senin (7/5). Mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Tanah Datar yang me¬nyemprotkan air menerjang drum berisi bensin dan meleleh ke jalan yang posisinya menurun. “Mungkin tersulut api, lelehan bensin me¬nyambar Damkar dan meledak. Warga yang menyaksikan kebakaran Pertamini pun terimbas ledakan Damkar tersebut,” tambah Kapolres. Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigue memastikan, bah¬wa ke¬bakaran Pertamini di Padang Datar, Pagaruyung yang menim¬bulkan ledakan dan menyambar mobil pemadam kebakaran, sudah bisa ditangani. “Berkat kerja sama semua pihak di Padang Data, Pagaruyuang, dampak ledakan sampai pukul 23.00 WIB sudah bisa ditangani,” sebut Shadiq yang langsung turun ke lokasi sampai ke RS Ali Hana¬fiah Batusangkar, Senin (malam. Menurut Shadiq, 10 korban yang parah akibat Pertamini meledak terpaksa dirujuk ke berbagai rumah sakit di Sumbar. “Ada 10 orang yang kondisinya parah.” Shadiq meminta polisi mela¬kukan penyelidikan penyebab kebakaran. “Fakta sementara adalah Pertamini terbakar, menim¬bulkan percikan api ke bensin yang tumpah dan menyambar mobil pemadam kebakaran sehingga menimbulkan ledakan beruntun,” ujar Shadiq. Sementara itu, Badan Penang¬gulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar berduka. Pasalnya sebanyak 9 orang anggota pemadam terkena semburan api yang berasal dari tangki bensin Pertamini yang meledak. Sepuluh menit setelah terjadi kebakaran, mobil Damkar tiba di lokasi dan langsung mela¬kukan pemadaman. Api berhasil dipadamkan, na¬mun karena bensin cukup banyak yang tercecer ke jalan raya, tiba-tiba dijalari api dan menyembur ke wajah sejumlah anggota pema¬daam yang tengah berkerja mela¬kukan pendinginan. Akibat kobaran api sekujur tubuh anggota pemadam mengalami luka bakar yang cukup parah. Sebanyak 3 orang yang mengalami luka berat. Sementara warga yang terkena semburan api sebanyak 45 orang. Iswandi Meninggal Sementara itu, setelah sempat kritis beberapa jam akhirnya Iswandi salah seorang korban yang kritis akibat terbakar, meninggal dunia. “Iswandi nyawanya tak tertolong, almarhum menghembuskan napas di RSUD Ali Hanafiah,”ujar Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigue RUMAH PEMILIK PERTAMINI JADI TONTONAN Rumah pemilik Pertamini di Tanah Datar jadi tontonan warga yang datang dari berbagai daerah. Polisi sudah melakukan penyelidikan atas musibah yang mengakibatkan puluhan orang terbakar. BATUSANGKAR, HALUAN — Tim Indonesia Automated Finger¬prints Identification System (Inafis) atau sistem sidik jari Polda Sumbar sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, Selasa (8/5) pagi untuk mengidentifikasi sebab dan aktivitas seputar terjadinya keba-karan Pertamini dan ledakan mobil pemadam kebakaran di Ludai Padang Datar Kabupaten Tanah Datar. Menurut Kapolres Tanah Datar AKBP Teguh Trisasongko, untuk penyelidikan kasus tersebut, enam orang telah dimintai keterangan. Dugaan sementara peristiwa itu terjadi karena kelalaian. “Baik oleh pemilik kedai Pertamini dan juga kelalaian oleh petugas pemadam kebakaran,” kata Teguh. Rumah Gusneri Mangkuto, pemilik Pertamini yang sebagian hangus terbakar diberi “police line” dan dijaga beberapa orang aparat. Bagian yang terbakar dari rumah itu adalah samping kiri rumah yang dijadikan sebagai warung. Barang jualan pemilik semuanya hangus terbakar. Rumah tersebut menjadi objek tontonan ramai masyarakat. Saking ramainya pengunjung mobil dan motor mengalami kemacetan di ruas jalan menuju lokasi, sehingga sejumlah polantas melakukan pengaturan, warga yang datang juga berasal dari berbagai kalangan dan dari luar Batusangkar, banyak yang dari Padang Panjang, Payakumbuh juga Bukittinggi. Selain lokasi Pertamini, yang juga ramai mendapat kunjungan adalah rumah duka sekitar 100 meter dari lokasi kejadian untuk melayat jenazah Iswandi(37) yang tewas dalam peristiwa naas itu. Bupati Shadiq Pasadigoe menge¬luarkan pernyataan masa tanggap darurat hingga tanggal 13 Mei mendatang. Langkah kebijakan selanjutnya dalam upaya meringankan korban luka bakar, pihak Pemkab Tanah Datar yang dipimpin langsung Sekda Muzwar, pagi kemarin menye¬lenggarakan rapat kilat dengan sejumlah SKPD terkait di ruangan rapat Setwilda di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah Paga¬ruyung. Sebenarnya api yang menjilat kios bensin milik Gusneri, warga Padang Datar Pagaruyung itu sudah berhasil dipadamkan. Namun tiba-tiba api membesar lagi setelah beberapa menit dipadamkan oleh regu pemadam BPBD. Karena minyak bensin sudah banyak tertumpah ke jalan raya, api dengan mudah menular ke bangu¬nan Pertamini dan mobil pema¬dam. Api langsung berkobar cukup tinggi, menghabiskan sisa bensin yang ada di dalam bak penampung persediaan BBM. Kobaran api akhirnya mengenai para petugas Damkar dan relawan SAR, hingga mereka mengalami luka bakar yang cukup serius dan dilarikan ke ruangan IGD Rumah Sakit Ali Hanafiah Batusangkar. Dari data yang dihimpun Ha¬luan di TKP menyebutkan, bahwa saat pemilik depot Pertamini Gusneri memindahkan premium dari jeriken ke tangki penam¬pungan, saat itu pula anak korban datang menghampiri sambil menen¬teng batangan lilin yang tengah menyala. Malang, api tiba-tiba menyambar premium yang tengah disalin Gusneri. Setelah menerima laporan dari warga setempat, petugas meluncur ke TKP. Dalam hitungan beberapa menit saja, kobaran api langsung berhasil dipadamkan regu Damkar BPBD Kabupaten Tanah Datar. Setelah melakukan penyem¬protan terakhir, slang pemadaman lalu diarahkan ke drum yang berisi bensin dengan tujuan untuk pen¬dinginan. Tanpa diduga, percikan api menjilat bagian depan mobil pemadam kebakaran dan sempat menghanguskan kaca, bangku serta stir kendaraan pemadam. Duka Mendalam Peristiwa kebakaran kios bensin Pertamini yang berbuntut mele¬daknya mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Data Pagaruyung Senin (7/5) malam, menyisakan duka mendalam bagi 59 orang warga yang mengalami luka bakar, seorang di antaranya meninggal dunia. Duka sangat mendalam menye¬limuti keluarga Fitriani. Betapa tidak, dia kehilangan suami Iswandi (37 tahun) dalam musibah tersebut. Jenazah ayah dari empat anak itu dimakamkan di pemakaman keluar¬ga di Jorong Sembilan Pagaruyung kemarin. Jenazah dilepas oleh Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe bersama ribuan pelayat lainnya. Hadir pada proses pemakaman tersebut Ketua DPRD Tanah Datar, Zuldafri Dharma beserta sejumlah anggota dan anggota DPRD Sumbar asal pemilihan Tanah Datar, Rizanto Algamar dan ratusan warga dari Pagaruyung dan pelayat lainnya dari berbagai nagari di Tanah Datar. Iswandi selama ini dikenal sebagai sopir angkot, dan memiliki anak yang masih kecil yaitu, Sintia, kelas 1 SMP, Rahmi kelas 6 SD, Hafis kelas 3 SD dan yang kecil Ajis berusia 5 tahun. Menurut salah seorang warga setempat yang juga teman dekat Iswandi bernama Siman, Iswandi merupakan sosok yang baik dan ulet, dia mau bekerja apa saja asal pekerjaannya halal. (h/ydv/emz/ks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar