Senin, 02 April 2012

Arkeolog Jerman Teliti Situs Bukit Gombak

Batusangkar, Padek—Arkeolog dari Jerman Prof Dr Dominik Bonatz melakukan penelitian tentang situs yang ditemukan di Bukit Gombak, Bukit Kincir dan Lembah Tanah Tua Kecamatan Lima Kaum. Dominik menemukan bekas tiang rumah dan artefak logam dan batu. Sementara di Bukit Kincir ditemukan makam yang diduga berada sebelum masuknya Islam ke Minangkabau. Makam tersebut menghadap ke gunung Marapi. Sedangkan di Lembah Tanah Lua ditemukan gerabah-gerabah yang diprediksi lebih tua dari situs Bukik Gombak. Dominik memaparkan hal itu kepada Sekkab Tanahdatar H Muzwar di satu rumah makan di Batusangkar Kamis (29/3). Arkelog dari Jerman itu melakukan penelitian disponsori Deutsche Forschungs Gemeinschaft (DFG). Ia bekerja sama dengan Freie Universitat Berlin dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Penelitian ini sudah dilakukannya sejak 2011 lalu. Dalam presentasinya, Dominik menyebutkan tujuan penelitian untuk merekonstruksi pola pemukiman sebelum, pada saat dan sesudah masa pemerintahan Adityawarman. Selain itu, penelitian ditujukan mendokumentasikan materi budaya pada masa sebelum, pada saat dan sesudah pemerintahan Adtyawarman. Ia tertarik untuk meneliti keberadaan kebudayaan Minangkabau sebelum, pada saat dan setelah masa Aditywarman. Inspirasi didapatnya dari arca Adityawarman yang berada di museum nasional. Arca yang berukuran 4,5 meter merupakan arca terbesar ditemukan di Asia. Kemudian, ia ingin mengungkapkan, kenapa Aditywarman tertarik untuk mendirikan kerajaan di Minangkabau. Sampai saat ini, ia menemukan keramik-keramik yang berasal dari daerah China, Thailand dan Timur Tengah. Situs itu membuktikan Minangkabau merupakan daerah yang terletak jauh dari daerah pesisir pantai. Kemudian, dari dahulu telah terjalin hubungan dengan dunia luar. Sekkab Tanahdatar Muzwar mengharapkan penelitian ini hendaknya terus dilanjutkan. Pemkab akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuan. Melalui penelitian ini, ia berharap menjadi motivasi bagi warga Tanahdatar. (mal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar