Kamis, 06 September 2012

Istano Basa Pagaruyung Rampung

Padang, Padek—Seiring ram¬pungnya pembangunan Istano Basa Pagaruyung, Pemprov Sum¬¬bar berencana merevisi kon¬trak perjanjian pengelolaan Is¬tano Baso Pagayurung. Untuk itu, Pemprov segera me¬mu¬sya¬wa¬rah¬kannya dengan Pemkab Ta¬nah¬datar dan ahli waris Kerajaan Pagaruyung. Pembangunan Istano yang terbakar pada 27 Februari 2007 ini, sedang pemasangan interior yang menurut jadwal tuntas 31 Oktober mendatang. Asisten III Setprov Sumbar, Sudirman Gani mengatakan, dalam rapat dengan Pemkab Tanahdatar, kemarin (5/9), pa¬nitia mengatakan pengerjaan fisik tuntas 100 persen. Namun sesuai kontraknya , masa pe¬me¬liharaan dan pemasangan interior selesai akhir Oktober nanti. “Kalau ini selesai, penyerahan aset dari panitia ke Pemprov Sumbar akan dilakukan, dan ada peresmian pembukaan Istano Basa Pagaruyung tersebut,” ujar Sudirman. Selain bantuan pihak ketiga, pembangunan Istano Baso Paga¬ruyung dibantu Pemprov Sum¬bar. Artinya, aset akan menjadi milik Pemprov. Sampai hari ini, belum ada kepastian siapa yang akan mengelola aset ini. Menurutnya, Pemkab Ta¬nahdatar atau pihak ahli waris sama-sama bisa menjadi pe¬ngelola aset. Untuk memu¬tus¬kannya, Pemprov akan menga¬dakan pertemuan khusus. “Kami akan bicarakan persoalan ini secara khusus. Kami juga akan mengikutsertakan seluruh pihak yang terkait dengan persoalan ini. Nanti akan dievaluasi kon¬trak sebelumnya,” ucapnya. Dia menjelaskan, ada tiga opsi pengelolaan Istano Basa Pagaruyung. Yaitu, dikelola oleh Pemkab Tanahdatar dan asetnya menjadi milik pemerintah kabu¬paten. Dengan begitu, kewajiban biaya pemeliharaan aset men¬jadi tanggung jawab Pemkab Ta¬nahdatar. Opsi kedua, membentuk Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) yang bertanggung jawab dalam pengelolaannya. UPTD ini berasal dari Pe¬me¬rintah Provinsi. Opsi ketiga, pengelolaan dilakukan oleh Pemkab Tanahdatar, namun aset masih milik provinsi. “Tiga opsi ini akan kita bahas lebih lanjut. Tentu ini harus ada kejelasan. Sebab, kalau fisik dan interiornya selesai, sementara pe¬nang¬gung jawabnya tak ada, ini juga akan jadi persoalan,” ucapnya. Bagaimana peranan ahli waris dalam pengelolaan? Sudirman Gani mengaku be¬lum dapat memberikan ke¬pastian karena masih dalam tahap pembahasan. “Kalau soal itu, belum ada pem¬bi-caraan. Pokoknya, jika ada per¬soalan, kami akan bicarakan hal ini dengan pihak-pihak berkepentingan dan mencari so¬lusi terbaik,” tuturnya. (jon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar