Selasa, 15 Januari 2013

ROMBONGAN STUDI BANDING SMP 5 BATUSANGKAR TEMUI WAMENDIKNAS RI DI JAKARTA

Hari ke delapan perjalanan Studi banding guru SMPN 5 Batusangkar dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan guru untuk pengembangan dan peningkatan kualitas sekolah, senin (7/1-2013) kemaren diterima Wakil Menteri Pendidikan RI, Musliar Kasim di kantor Kementerian Diknas Jakarta. Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS, putra Padang Ganting, yang mendapat kepercayaan dari Presiden RI menjabat sebagai Wamendiknas RI ini menyambut hangat kehadiran 23 guru, pegawai dan Komite SMP 5 Batusangkar yang dipimpin lansung Kepsek, Asrul dan Wakil Komite, H. Syafri. Walau ditengah-tengah kesibukannya Wamendiknas yang sedang menggodok program kurikulum 2013 yang direncanakan efektif akan dimulai juli 2013 mendatang itu. Dalam laporannya kepada Wamendiknas, Kepala SMPN 5, Asrul menjelaskan tujuan kunjungannya ke pulau Jawa dengan sasaran sekolah unggulan untuk perbandingan sebagai tolak ukur meningkatkan kualitas pendidikan di SMP 5 Batusangkar, di sini tim akan mencari program unggulan setiap sekolah yang dikunjungi, yang belum dimiliki SMP 5 Batusangkar untuk bisa disesuaikan dan dilaksanakan di Batusangkar. Keinginan seluruh guru dan pegawai yang didukung sepenuhnya oleh Komite sekolah untuk memajukan kualitas sekolah di SMPN 5 Batusangkar sangat tinggi, menjadi sekolah yang unggul setara dengan sekolah terkemuka di pulau jawa, walau dengan jalan darat, yang jelas kami bisa belajar kesini, ungkap Asrul. Dari bidang kualitas kemampuan siswa asal 5 SMP Kabupaten Tanah Datar tidak ketinggalan dari sekolah lain, dapat dibuktikan dengan hampir setiap tahun siswa utusan SMPN 5 Batusangkar masuk final bahkan memperoleh juara diberbagai lomba olympiade tingkat nasional dan internasional, permasalahan yang sangat mendesak adalah dari fasilitas dimana SMP Batusangkar memerlukan gedung dan asrama yang prsesntatif yang belum dimiliki. Wamendiknas dalam pertemuan khusus dengan rombongan SMPN 5 Batusangkar diruang pertemuan Wamendiknas tersebut menyatakan salut dan bangga terhadap upaya dan usaha pelaku pendidikan SMPN 5 Batusangkar yang mampu sampai di Jakarta, yang pada prinsipnya untuk meningkatkan kualitas sekolah. “Semangat seperti inilah yang perlu dimiliki oleh para pihak sekolah untuk memajukan guru dan sekolahnya” dengan menggunakan kendaraan darat selama 10 hari perjalanan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan demi untuk meningkatkan kualitas sekolah” merupakan upaya yang sangat dipujikan. Ungkap Prof. Musliar. Menurut Wamen, apa yang dicari dan yang telah diperoleh dari kungjungan studi banding para guru dan komite SMPN 5 Batusangkar selama di Jakarta dan bandung selama ini hendaknya benar-benar bermanfaat dan dapat dikembangkan di Batusangkar, harapnya. Akan tetapi, menurutnya lagi, apa yang diperoleh di pulau jawa ini, dalam penerapan di SMPN 5 Batusangkar hendaknya harus dengan trik tersendiri, jangan sama pula dengan apa yang dilakukan oleh sekolah yang sudah dikunjungi itu, tetapi tampil beda, agar bisa lebih maju., “ibarat dua kereta api berjalan diatas rel yang sama dimana kereta api dibelakang tidak akan bisa mendahului kereta yang didepan, makanya kita gunakan rel yang lain agar kita bisa mendahului kereta yang telah mendahului kita” jelas Profesor Mengilustrasikannya. Untuk bisa tampil beda dengan trik tersendiri memerlukan kreatifitas, kreatifitas membuat orang bisa tampil beda untuk mencapai kemajuan. Menyangkut harapan para guru, agar SMPN 5 Batusangkar bisa mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya itu, para guru dan pegawai beserta Kepala sekolah dan Komite harus gigih berjuang untuk mendapatkannya, meskipun fasilitas tidak menjamin sekolah mencapai kualitas terbaik, akan tetapi dengan fesilitas akan dapat memberi dukungan untuk mencapainya, imbuh Musliar Kasim. Rombongan Studi banding SMPN 5 Batusangkar, sebelunya telah mengunjungi sekolah bertaraf Internasional, Labschool Kebayoran Jakarta, salah satu sekolah terbaik di Indonesia, memiliki 1200 siswa SMP dan SMA yang orang tuanya memiliki kemampuan intelaktual dan donator, tidak memiliki Komite sekolah tetapi ada Badan Pengelola sekolah. (Humas/Veri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar