Kamis, 09 Agustus 2012

MALAM BERDARAH DI PAGARUYUNG

Tanahdatar, Padek—Entah apa penyebabnya hingga As¬wendi,36, seorang tukang ojek di kawasan Jorong Kapua, Nagari Pa¬garuyung, Kecamatan Tan¬jung Emas, Kabupaten Tanah-datar, nekat menghabisi nyawa kakak kandungnya. Fitrita,38, tewas setelah dipukul Aswendi dengan mata cangkul, sehingga wajahnya mengalami luka ro¬bek. Korban kemudian me¬ning¬gal saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr M Hanafiah Batusangkar, Kabupaten Ta¬nah¬datar. Samentara pelaku, sudah diamankan oleh petugas Satuan Reskrim Polres Tanahdatar, dan telah mendekam di sel tahanan Mapolres Tanah Datar untuk proses lebih lanjut. Kasat Reskrim Polres Ta¬nah¬datar AKP Wahyudi me¬nga¬takan, kasus pembunuhan ini terjadi Jumat (3/8) lalu sekitar pukul 22.30 WIB, di warung milik kor¬ban di Jorong Kapua, Nagari Pa¬garuyung Kecamatan Tanjung Emas. Saat itu, korban tengah duduk-duduk di wa¬rung¬nya. Ke¬mu¬dian, datang pelaku dengan membawa cangkul. ”Ma¬ta cangkul itu, langsung dia¬yunkan ke wajah korban se¬hingga wajah korban robek. Kor-ban kemudian tidak sa¬dar¬kan diri dan dibawa ke rumah sakit. Dalam perjalanan menuju ru-mah sakit, korban langsung me¬ninggal,” terang AKP Wah¬yudi kepada Padang Ekspres, ke-ma¬rin (4/8). Setelah memukul kakaknya dengan cangkul, pelaku juga memecahkan kaca etalase wa¬rung. Suami korban, Indra yang sedang berada di dalam kamar terkejut mendengar ada pekikan dari kedai. Dia keluar kamar dan mendapati istrinya sudah ter¬kapar bersimbah darah. Se¬da¬ngkan pelaku sudah keluar dari warung dengan menenteng ca¬ngkul dan se¬bilah parang di¬gan¬tung di ping¬ga¬ngnya. Teriakan, tangisan dan pek¬i¬kan suami korban pun pecah malam itu dan membangunkan warga sekitar. Masyarakat ber¬hamburan ke luar rumah dan membawa korban ke rumah sakit M Ali Hanafiah dengan mobil pikup. Sampai di rumah sakit, korban meninggal dunia. Korban dikuburkan di belakang rumahnya. Proses penguburan korban mendapat perhatian dari masyarakat. Keluarga korban belum bisa dimintai keterangan karena masih shock dengan kejadian tersebut. Apalagi pelakunya masih keluarga sendiri. Sejumlah warga yang ditemui Padang Ekspres mengaku tidak menyangka Aswendi akan membunuh kakaknya. Sebab selama ini korban sangat sayang pada adiknya itu, bahkan Aswendi tinggal bersama korban. “Kami berharap polisi segera mengungkap motif di balik kasus ini,” ujarnya. Korban disamping meninggal suaminya juga meninggalkan dua orang anak, Roly dan Rahmi yang masih duduk di SMP Batusangkar. Setelah petugas meminta keterangan sejumlah saksi, keterangan saksi-saksi kejadian dimintai petugas, sekitar pukul 04.00 WIB dinihari kemarin (4/8), petugas akhirnya menangkap pelaku di rumah pamannya yang tidak jauh dari lokasi kejadian, yaitu di depan Kantor DPC Demokrat Tanahdatar. Saat ditangkap, pelaku berusaha untuk melarikan diri, namun petugas berhasil menggagalkannya, “Kini kasus tersebut masih dalam penyidikan,” ujar Wahyudi. Kepada penyidik, lanjut Wahyudi, tersangka belum mau memberikan keterangan. Informasi awal, saat tersangka ditangkap di rumah pamannya, Aswendi mengaku telah membunuh kakak kandungnya. Namun motifnya belum diketahui karena tersangka enggan bicara. “Selain mengamankan tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu buah cangkul yang digunakan tersangka untuk membunuh kakak kandungnya,” tutur Kasat Reskrim Polres Tanahdatar ini. (****)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar