Jumat, 26 April 2013

Perampok Gasak 1,5 Kg Emas di Kelok Walan Pd ganting

Batusangkar, Padek—Pe¬rampokan terjadi Rabu (3/4) malam di Jalan Raya Walan Jorong Gadang Koto Gadang Nagari Padang Ganting. Kor¬ban bernama Hengki Sukirno, 33, warga Kelurahan Durian I Kecamatan Baringin Kota Sa¬wah¬lunto. Perampok berhasil menggasak emas seberat 1,5 kg atau senilai Rp600 juta. Ka¬polres Tanahdatar, AKBP Lutfi Martadian mengatakan saat ini pihaknya masih menerima keterangan saksi-saksi. Korban dirampok di Jalan Raya Walan saat hendak me¬nuju Batusangkar dan mem¬bawa emas murni seberat 1,5 kg dengan mengendarai Hon¬da Jazz warna biru Metalik BA 1961 RJ. Di tengah perjalanan dan baru sampai daerah Pa¬dang Ganting tepatnya di Jalan Raya Walan Jorong Koto Ga¬dang Hilir Nagari Padang Gan¬ting Kecamatan Padang Gan¬ting, tiba-tiba mobilnya di-pepet oleh mobil pelaku ber¬nomor polisi B dan tiba dari mobil tersebut turun dua orang pelaku dan mendekati mobilnya dengan meng¬gu¬nakan senjata api laras pendek. Kemudian langsung me¬me¬cah¬kan kaca bagian depan sopir dan meminta korban keluar dan menyuruh me¬nge¬luarkan isi saku korban yang isinya seberat 1,5 kg dan se¬telah itu lalu dia memukul korban dengan menggunakan senjata sehingga pusing dan emas korban Kemudian dibawa pelaku kabur dan setelah sadar ke¬mu¬dian korban melaporkan ka¬susnya tersebut kepada Polsek Padang Ganting. Sampai saat ini pihaknya, ujar Kapolres masih menyelidiki kasus ter¬sebut dan berkoordinasi de¬ngan jajaran Kapolres di dae¬rah Kabupaten/Kota lain un¬tuk bisa me¬ngung¬kapkan ka¬sus perampokan. Di sam¬ping terus mengembangkan kasus tersebut karena terjadi di wila¬yah hukum Polres Tanah¬datar.(*)

Baca Selengkapnya..

13 Tungganai Rumah Gadang Dikukuhkan

Batusangkar, Padek—Sebanyak 13 orang tungganai Rumah Gadang Caniago Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas dikukuh¬kan oleh Ketua KAN Nagari Tanjung Barulak DT Rajo Penghulu yang dilaksanakan di Kantor KAN Tanjung Barulak. Pengukuhan gelar Tungganai baru pertama kali dilaksanakan di 13 rumah gadang Caniago di Nagari Tanjung Barulak termasuk di Keca¬matan Tanjung Emas. Setelah dikukuhkan, kemudian masing tungganai diarak kelililing kampung dan kemudian gelar tersebut dilewakan di rumah gadang Caniago dan pelewakan gelar tungganai ter¬sebut juga dihadiri oleh Bupati Tanah¬datar M Shadiq Pasadigoe, Ketua LKAAM Tanahdatar Irsal Veri Idrus Dt Sampono Kayo, Camat Tanjung Emas dan perantau Tanahdatar. Sedangkan tungganai yang diku¬kuh¬kan itu adalah Ridwan Efendi Ban¬daro Basa jabatan Dubalang Suku, Ade¬ka Candra Godang Jo Lelo Jabatan Man¬ti suku, Muklis Pakiah Sinaro ja-batan Malin Adat Caniago Nan Am¬pek, Abdul Hamid Peto Jo Lelo jabatan Tungkatan Malin adat Caniago nan Limo, Meldi Haldi Rangkayo Mulie jabatan tungganai rumah to¬biang, Irman Malano Kayo jabatan Tung¬ganai rumah Bungo Tanjuang, Emer¬son Sinaro Panjang jabatan tungganai rumah Lobuah Bungo Tanjung, Us¬man Gadang Batuah Syafendi Gindo Rajo, Budiman Intan bano, Sukarni Bandaro Sati, Hadi Warsito Sanggo Rajo, Syahrial Malin Kayo. Dalam sambutannya Bupati Ta¬nah¬datar M Shadiq Pasadigoe me¬nyampaikan aspresiasinya atas dilak¬sanakannya gelar tungganai ini. Ini bukti bahwa masing-masing nagari di Tanahdatar menerapkan adat se¬lingkar nagari dan masing masing nagari memiliki keistemewaan masing masing. Karena atas dasar itu pulalah sepanjang yang berkaitan dengan adat, Pemkab Tanahdatar tetap men¬du¬kung kegiatan tersebut bahkan untuk posisi jabatan Ketua KAN, sejak 2005 lalu, SK Pengurus KAN tidak lagi ditanda tangani oleh bupati, tapi ditanda tangani langsung oleh ninik mamak. Dan ninik mamak sendirilah yang memilih dan pengukuhan pe¬ngu¬rus KAN sendiri, ini artinya Pemkab tidak mengintervensi pengurus KAN untuk kepentingan pribadi dan lainnya dan juga menjaga keutuhan adat dimasing masing nagari. Sehingga dengan pengukuhan itulah diharapkan para Pemangku adat bersama-sama dengan peme¬rintah daerah untuk bisa menciptakan ketenteraman dan kenyamanan di¬daerah ini, termasuk membina anak kemenakannya. Sementara itu Budiman yang bergelar Intan Bano mengakui gelar tungganai ini baru pertama kali dilaksanakan dikaumnya dan di Tan¬jung barulak ada empat suku masing masing suku Caniago, Suku Sei Napar, Melayu dan Piliang. Dalam berapa tahun ke depan, akan dikukuhkan pengulu dan pengukuhan tungganai tersebut. Pengukuhan ini makin menyatukan potensi anak kemenakan yang memiliki 13 buah rumah gadang caniago.(IS)

Baca Selengkapnya..

Selasa, 02 April 2013

ACARA ARiSAN IKS JABODETABEK

Acara arisan IKS JABODETABEK tanggal 24 maret 2013 bertempat dirumah Bapak Apriman Jl. otista III Jati negara Jakarta Timur. Acara arisan dihadiri oleh para keluarga Saruaso yang berada di JABODETABEK juga ada dari cirebon dan Indramayu. Acara tersebut disuguhi juga dengan ceramah agama yang disampaikan oleh salah seorang ustadz, Disamping itu juga dibahas berbagai maca masalah yang menyangkut dengan kegiatan / aktivitas / program yang akan dilakukan IKS JABODETABEK kedepannya, juga dibahas rencana pemberntukan Ndan Hukum Koperasi IKS JABODETABEK dengan memnbentuk pengurus defenitif, mudah2an itu semua berjalan dengan baik.. ( jn )

Baca Selengkapnya..

Senin, 11 Maret 2013

Jorong bukik tamosu terancam terisolasi

TANAH DATAR — Sekitar 200 kepala keluarga di Jorong Bukiktamasu, Nagari Balimbiang, Kecamatan Rambatan, terancam terisolasi. Pasalnya, jembatan satu-satunya yang menjadi akses mereka ke luar kini terancam ambruk. TERGELINCIR “Jembatan ini seingat saya dibangun pada penghujung tahun 1950-an. Sudah tua sekali. Konstruksinya pun belum menggunakan teknologi bangunan modern. Kini pangkalnya sudah terban. Kalau tetap dibiarkan, dikhawatirkan jembatan ini akan ambruk,” terang Firdaus Surdi, 53, seorang warga yang tinggal tidak jauh dari kawasan itu, kepada Singgalang, kemarin. Dikatakan, akibat gerusan air dan lantaran sudah berusia tua, pangkal jembatan itu pun terban, Kamis (7/2). Sebuah minibus yang sedang melintas nyaris terjerembab dan terperangkap di pangkal jembatan itu. Sejak saat itu, kendaraan roda empat tak bisa lagi sampai ke ujung Jorong Bukiktamasu. Menurut Firdaus, jembatan itu merupakan akses utama masyarakat Jorong Bukik Tamasu menuju Pasar Balimbiang, Rambatan maupun Batusangkar. Selain kepentingan perekonomian, jembatan yang melintas di atas Sungai Batang Pudiang di kampung bernama Batukambiang tersebut, juga merupakan akses utama anak-anak warga ke sekolah. “Kami berharap, Pemkab Tanah Datar berkenan memperbaikinya sesegera mungkin. Pasalnya, sejak ditimbun oleh instansi terkait dengan tanah, pangkal jembatan itu malah jadi semakin berbahaya untuk dilewati kendaraan roda dua. Jalan jadi licin, beberapa pengendara kerap tergelincir dan rebah di situ,” ucapnya. Walinagari Nagari Balimbiang, Sy. Dt. Peto Sutan, mengaku, ambruknya pangkal jembatan itu telah dilaporkan kepada Bupati Tanah Datar segera setelah terjadinya musibah. Laporan itu pun telah ditindaklanjuti oleh instansi terkait dengan menimbun pangkal jembatan yang terban menggunakan tanah timbunan. “Saya sudah laporkan. Laporan itu telah ditindaklanjuti. Tapi lantaran curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini, kondisinya malah berubah jadi licin dan rawan untuk dilewati. Sementara masyarakat terpaksa melaluinya karena sarana vital perekonomian, pendidikan dan akses masyarakat satu-satunya. Banyak juga masyarakat yang terjatuh ketika melewatinya,” ujar dia. Saat ini, jalan kabupaten yang membelah Bukiktamasu kondisinya mulai memprihatinkan. Di samping jembatan yang terban itu, badan jalan pun sudah banyak yang berlobang. Warga berharap, perbaikan jembatan dan jalan dapat disejalankan. Bila itu tak dilakukan, dikhawatirkan justru akan berpengaruh pula terhadap pembangunan akses masyarakat ke Kabupaten Solok yang kini pengerjaan jembatannya sedang berlangsung. Pemprov Sumbar sedang membangun jembatan yang melintasi Batang Ombilin guna menghubungkan Nagari Bukik Kanduang, Kabupaten Solok, dengan Bukik Tamasu di Nagari Balimbiang. “Bila jembatan itu tahun depan sudah selesai, maka jalan raya Bukiktamasu ini jadi semakin penting artinya, karena menghubungkan dua kabupaten bertetangga. Nah, apa jadinya kalau jembatan tua di Batu Kambiang ini tak segera diperbaiki,” ujar walinagari bernada tanya. Kehadiran jembatan yang tengah dibangun itu, selain bisa memperlancar akses kegiatan ekonomi masyarakat Nagari Balimbiang, juga akan memperlancar akses masyarakat di daerah tetangga ke sentra perdagangan di pasar Balimbiang. Jalan dan jembatan itu, tambahnya, juga bisa menjadi jalan alternatif, karena dapat memperpendek jarak Solok-Batusangkar hingga 15 kilometer dibanding dengan melewati ombilin.(211)

Baca Selengkapnya..

Anak Randai Tanah Datar Tampil Di Malaysia

TANAH DATAR – Kesenian tradisional Minangkabau, kini kian diminati di mancanegara, salah satunya randai. Pemkab Tanah Datar bertekad, randai harus tetap dikembangkan sehingga menjadi suguhan budaya yang mempesona. Demikian diutarakan Wakil Bupati Hendri Arnis, saat melepas keberangkatan grup randai Intan Korong, asal Jorong Subang Anak, Batipuah Baruah, Kamis (7/3), menuju Malaysia. Kelompok ini akan manggung di negeri jiran agtas undangan salah seorang perantau di Malaysia, H. Zulfahmi Dt. Sinaro Panduko. “Saya sangat memberi apresiasi positif atas keuletan masyarakat Batipuah Baruah dalam melestarikan dan mengembangan seni budaya tradisional, termasuk randai. Ini merupakan kekayaan budaya yang tak terhingga nilainya. Ke depan, seni tradisional randai diharap juga dapat memberi kontribusi bagfi pengembangan sektor pariwisata,” ujarnya. Kelompok randai yang dipimpin Dagtuak Angkayo itu, diminta wabup untuk dapat menyuguhkan kreasi terbaik, sehingga sebagai duta Tanah Datar, diharap bisa menjaga nama baik daerah. Wabup juga membantu rombongan dalam bentuk uang tunai, sebagai tambahan perbekalan selama melakukan lawatan di Malaysia. Pada kegiatan itu, hadir Camat Batipuh Osman bin Nur, Walinagari Batipuah Baruah Khairul Anwar, Kabag Humas Desrizal dan masyarakat setempat. (211)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 20 Februari 2013

Kelantan Bakal Gelar Karnaval Silat Nusantara

Batusangkar, Padek—Kar¬nival Seni Silat Nusantara Kelantan akan digelar. Kar¬naval ini di usung Pertubuhan Gabungan Seni Silat Warisan Nusantara Kelantan, Malaysia dan akan diikuti oleh pergu¬ruan silat Minangkabau asal Tanahdatar pada Juni men¬dating Ketua Pertubuhan Ga¬bung¬an Seni Silat Warisan Nusantara Kelantan H Mu¬ham¬mad Rasdy didampingi Presiden Silek Lintau Kelantan Dr. Kamal Shah bin Abdullah Zawawi kepada koran ini ke¬ma¬rin. Sebelumnya melaku¬kan kunjungan kepertubuhan gabungan seni silat Warisan Nusantara Kelantan bersama Pengurus yayasan Annur Ab¬dul Rahman Batipuh M Dt Sidi Ali dan Ulfah Hanum SE. Kedatangan pengurus ya¬ya¬san ini ke Negeri Kelantan atas undangan Presiden Silek Lintau Kelantan Dr Kamal Syah. Disambut Haji Rasdy Bin Abdullah Yang Dipertuan WARIS (Presiden Pertubuhan Seni Silat Gayungman Gera¬kan Satu, Kelantan) Dr. Kamal Shah Timbalan Pengerus WA¬RIS (Pertubuhan Seni Silat Lintau, Kelantan Encik Zul (Persatuan Seni Silat Gayong Maarifat, Kelantan), Cikgu Zul (Pertubuhan Silat Seni Gayong Warisan Kelantan) AJK WA¬RIS Shafie bin Husin (Pertu¬buhan Silat Seni Gayungman Segerak Kelantan) Fauzi bin Abdul Aziz (Pertubuhan Seni Silat Teralak Tunggal Kelan¬tan). Mohd Yusof bin Che Man (Pertubuhan Seni Silat Pesan Sakti Kelantan), Rosdey bin Rajab. Rosmadi bin Rajab (dua beradik ini daripada Pertubuh¬an Silat Seni Gayong Tiga Kali¬mah Kelantan) dan Che Mohd Zin bin Che Yaacob (Pertu¬buhan Seni Silat Sekebun Ke¬lan¬tan) Menurutnya karnival ter¬sebut dirancang selama 3 hari 2 malam dan akan diisi dengan Silat dan penampilan persem¬bahan budaya Kelantan dan Minangkabau. Khusus untuk Tanahdatar dia akan mengun¬dang berapa sasaran Silat dari Kabupaten Tanahdatar untuk bisa tampil dari festival silat tersebut dan akan mengirim surat nantinya seperti Silek Lintau, Silek Gadang Taduang Bangkeh Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh, Silek Tuo Pagaruyung, Silek Taralak dan Silek Kumango termasuk ke¬pa¬da Ketua IPSI (Ikatan Pen¬cak Silat Indonesia) Tanah¬datar dan Presiden Silek Mi¬nang David Suhu, untuk bisa hadir dalam festival silat. Di samping juga akan diadakan urung rembung atau diskusi tentang perkembangan Silat antara dua Negara khusus Kelantan Malaysia dan Tanah¬datar (Sumatera Barat) untuk bisa mempererat hubungan silaturahmi antara pesilat kelantan dan pesilat Minang. Apalagi di kelantan ini ada berapa aliran silat yang berasal dari silat minang seperti silat Lintau,dan juga silek Teralak dan sebagian besar silat yang berkembang berasal dari dae¬rah Minangkabau. Karena itu dia juga minta kepada Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh ikut memfa-silitasinya nanti dengan sasa¬ran silat yang akan diundang nanti dan diharapkan silat itu juga bisa dihadiri oleh raja Kelantan dan menteri besar kelantan.nantinya apalagi juga akan makin memperat hu¬bung¬an kedua Negara tegas¬nya lagi.(mal)

Baca Selengkapnya..

Jalan Negara dan Provinsi ‘Keriting-Berlobang

TANAH DATAR – Jalan negara dan provinsi yang membentang di Kabupaten Tanah Datar, kini kondisinya memprihatinkan. Selain banyak yang keriting dan bertabur lobang, permukaannya pun banyak yang kasar akibat tambal sulam. Pantauan Singgalang beberapa pekan belakangan, kondisi jalan negara yang sangat membahayakan bagi pengguna jalan terdapat di kawasan Nagari Batipuah Baruah, persisnya sejak dari batas kota Padang Panjang hingga ke Kubu Karambia. Jalan itu rusak parah, diduga akibat banyaknya truk melebihi tonase yang melewatinya beberapa waktu lalu. “Kalau sudah keluar dari batas kota Padang Panjang, bila Anda hendak menuju Solok, maka hati-hati sajalah. Ada puluhan lobang menganga siap menjebak Anda, tersebar di sepanjang jalan hingga ke Kubu Karambia. Lobang-lobang terparah ditemukan di kawasan Congkong dan Batang Gadih,” kata Roni, 22, seorang warga Tanah Datar yang setiap hari bolak-balik dari Batipuah ke Padang Panjang untuk urusan perkuliahan. Dikatakan, dia sering menemukan kendaraan yang rusak akibat terperangkap lobang menganga yang cukup dalam. Ada beberapa jenis kerusakan yang dialami kendaraan, misalnya patah per. Romi mengaku, dia juga pernah menyaksikan truk yang roda belakangnya lepas sehabis terperosok ke lobang di depan sebuah panti asuhan di daerah Congkong. Jalan negara yang panjangnya diperkirakan hampir lima kilometer itu, juga sangat berbahaya bagi pengendara sepeda motor. Bila tidak waspada, jalan yang keriting dan dipenuhi lobang menganga tersebut, bisa saja memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal bagi pengendara kendaraan roda dua. Sementara itu, jalan provinsi yang menghubungkan Kubu Karambia dengan Batusangkar, kini kondisinya juga banyak memperihatinkan. Pada berbagai titik, ditemukan pula beberapa lobang menganga dan permukaan jalan yang tidak rata alias keriting. Realitas ini terutama ditemukan sejak dari Kubu Karambia hingga Simabur. Untuk menghindari agar tidak berjatuhan korban akibat kondisi jalan yang tidak bagus itu, Roni meminta kepada pemerintah untuk segera memperbaikinya. “Di daerah lain jalan negara dan provinsi itu banyak yang mulus, kenapa di Tanah Datar justru dibiarkan seperti ini? Kepedulian aparat terkait sangat ditunggu,” tegasnya.

Baca Selengkapnya..